Welcome to Cerita Sobrina

Thursday, January 2, 2014

welcome to my new world

Ketika mimpimu belum tercapai, maka usahamu, istiqomahmu, kesabaranmu diuji.
Hampir 4 bulan sudah aku resmi menjadi mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta, dengan jurusan fisioterapi. Kenapa harus fisioterapi? Yah, karena aku memiliki sedikit basic di bidang tersebut, walaupun pada dasarnya aku bertekad kuat untuk menjadi seorang dokter. Dari kegagalan aku memasuki kedokteran dan jatuh ke dalam lembah fisioterapi, (*ehh) aku mulai berfikir banyak hal yang membuatku semakin dewasa.
Terkadang apa yang kamu inginkan, tidak semua nya tercapai. Ada hal yang terbaik bagimu, yang memang menurutmu itu tidak baik, tapi bagi Sang Pemilik Jiwa itu adalah yang terbaik bagimu. Terkadang aku mengeluh dengan keadaan yang aku miliki, atas usaha yang belum maksimal sehingga aku tidak bisa meraih cita-citaku, dan segala sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana. Dan disinilah keyakinanku diuji, seberapa besar usaha dan keyakinanku yang telah ku kerahkan.
Namun, dari kegagalan yang ku alami banyak proses pendewasaan yang membuatku harus mengerti. Aku berada di antara usaha dan takdir, jika hukum newton mengatakan aksi=reaksi atau biasa di interpretasikan usaha=hasil. Bagiku usaha=proses hasilnya merupakan bonus. Bagaikan menyerahkan proposal, sebagai bentuk usaha mendapatkan dana kita akan mempromosiikan proposal kita, diterima atau tidaknya proposal tersebut itu keputusan pihak sponsor. Aku menyerahkan list mimpiku, berusaha melakukan yang terbaik agar proposal mimpiku diterima, keputusan terwujud atau tidak mimpiku itu adalah hak Allah.
4 bulan bukanlah waktu yang sebentar. Bagi aku yang awalnya bertekad menjadi seorang dokter, dan mungkin hingga detik ini mimpiku masih mengambang di depan keningku. Tapi, di tempat inilah aku belajar untuk bersyukur, dengan bekal yang sudah aku dapatkan dari jenjang pendidikanku sebelumnya. Bekal yang sungguh bermanfaat dan membuatku yakin untuk meraih masa depanku, dengan jalan lain yang mungkin saja sebagai fisioterapis.
Aku berada di dalam kelas Fisioterapi S1 A, dengan 40 orang mahasiswa dari berbagai daerah. Sudah bukan hal asing bagiku, karena semasa SMA aku sudah mengenal perbedaan daerah. Aku di kelilingi teman-teman yang saling mendukung, sama-sama mendukung untuk meraih mimpi, teman-teman yang antusias, mau berbagi, dan rela aku buat repot dengan aku nebeng. Yah, aku memang tidak diizinkan bawa kendaraan (motor), dengan banyak alasan. Sehingga mau tidak mau sesekali bahkan berulang kali aku harus membuat repot teman-temanku.
Selain itu aku pun memiliki banyak keluarga baru lainnya. Himpunan Mahasiswa Program studi (HMP) Fisioterapi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FIK, dan LPM Ibnu Sina (Lembaga Pers), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan ORMAWA lainnya mereka merupakan keluargaku di tempat ini.
Aku memulai langkah di tempat ini dengan suatu keputusan berat, meninggalkan keluargaku, kenyamanan rumah yang sudah ku tinggalkan sejak 3 tahun lalu, dan memutuskan mimpiku sebagai dokter. Dan di tempat ini aku memulai untuk merajut mimpi baruku. Aku akan berdiri sekokoh karang di lautan, menghadapi hantaman  ombak nan kuat. Membawa jutaan kerlip bintang yang satu per satu akan ku berikan pada mereka yang ku cinta.

Bagiku apa yang sudah aku berikan untuk Allah, keluargaku, agamaku, teman-temanku, dan orang-orang di sekitarku?