Welcome to Cerita Sobrina

Sunday, December 16, 2012

Bersama SAGACIOUS, Kuraih Gemilang Impian! Malaysia kutaklukkan!


Bersama SAGACIOUS, Kuraih Gemilang Impian!
Malaysia kutaklukkan!
Sobrina Fitriyah Ch

“Dan seperti sebelumnya, detik waktu yang berputar bersama kalian adalah hal yang sangat berharga di hidupku. Seperti tetesan embun di padang rumput, tak henti memancarkan butiran bening, bagaikan matahari tak henti memberikan sinarnya. Dan kini aku sedang mencari warna-warna di tengah hitam dan putih.”

Minggu, 18 Juli 2010
Resmi menjadi anggota di SMAIT Insantama dan Islamic Boarding School. Ada yang aku lupa, aku pun resmi menjadi angkatan pertama di sekolah tersebut. Angkatan pertama? Ga punya kakak kelas, dan harus jadi kakak kelas? Sungguh pengalaman luar biasa. Pada awalnya aku tak pernah absen meneteskan air mata.  Sungguh aku ingin bersama orang tuaku. Demi baktiku pada keduanya, aku ikhlas menjalani ini semua dan memberikan yang terbaik.
LDK Bogor-Cianjur, 6-7 Oktober 2010
“ Kalian harus bisa mencari dana 20 juta dalam seminggu” ucap Mr. Karebet
20 juta seminggu? Apa mungkin, uang jajan aja 200 ribu per bulan. Jika kita yakin maka kita bisa. “Baiklah aku yakin” ucapku penuh tekad
Pagi buta kami sudah bersiap melakukan perjalanan panjang dan menantang. Kami akan menaklukan kota Cianjur dengan berjalan kaki. Jalan kaki Bogor-Cianjur, APAAAA?? Sekali lagi aku berfikir ini adalah LDK yang “gila”. Bayangkan berjalan kaki dari Bogor-Cianjur menempuh jarak 95 km. Mau jadi apa kakiku? Apakah tak ada lagi ide yang lebih baik dari ini?? ( aku meratapi nasib -_-“ ). Kita lihat kelanjutan kisah ini. Apakah mereka berhasil menaklukkan Cianjur?
“ Pada suatu pagi yang cerah, 6 Oktober 2010 angkatan pertama SMAIT Insantama bergegas mempersiapkan sebuah perjalanan panjang, “Taklukkan Cianjur”. Setelah berbagai proses mulai dari pembuatan proposal, pencarian dana, dan berjalan kaki menuju Cianjur. Dengan sukses kami lalui, dan hal yang tak akan pernah aku lupa adalah saat berjalan di tengah hujan deras yang membasahi kaki bumi, saat itulah aku merasakan masa-masa kecilku kembali lagi. Tak kusangka langkah-langkah kecilku membawaku meraih tujuan kami yaitu Cianjur. Alhamdulillah aku berhasil menaklukkan Cianjur. Ini nyata, ini bukan mimpi, dan ini bukanlah ide gila. Aku mulai menyadarinya, inilah sesuatu hal yang sangat berharga yang kelak akan ku rindukan. Bukan hanya perjalanan sia-sia, perjalanan yang penuh makna ini, akan membawa kami menjadi sang pemimpin masa depan. Karena seorang pemimpin harus memiliki fisik yang kuat juga.
LKMM Pamijahan, 10-12 Oktober 2011
Semangat kami terus membara, tak hanya sampai LDK “Taklukkan Cianjur”, kini aku tak hanya sendiri. Hadir di tengah-tengah kami angkatan kedua. Angkatan yang kelak akan mengikuti dan melanjutkan tapak perjuangan kami. Tanpa hilang kobar semangat, kami pun merancang sebuah kegiatan yang akan mengasah jiwa kepemimpinan kami.
Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Menegah, menjadi seorang problem solver. Melakukan penelitian dan pemecahan masalah pada suatu wilayah. Ya, inilah salah satu langkah kecil kami untuk menyongsong mimpi menjadi pemimpin. Kamilah sang pemimpin, kamilah agent of change, dan kamilah pejuang tegaknya daulah islam di muka bumi.
Wahai ayah, wahai ibu, tak peduli kami berbeda, tak peduli mereka berkata apa, tak peduli kami terasing. Tapi, nantikanlah kami yang kelak akan memimpin dunia dengan cahaya Islam. Membawa kesejahteraan bagi seluruh umat. Inilah kami sang calon pemimpin masa depan. Allahu Akbar!!!
2 tahun kemudian
Tak terasa sudah 2 tahun aku berada di sekolah ini, LDK Cianjur, LKMM Pamijahan. Dan kini memasuki tahun ketiga aku berada di sekolah luar biasa ini. Detik demi detik aku menikmati proses ini. LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Akhir), program yang sudah kami persiapkan sejak beberapa bulan yang lalu. Menyebarkan proposal, presentasi di hadapan orang besar, berjualan, nonton bareng, berjualan hewan kurban, dll. Hal yang tak henti kami lakukakan demi mendapatkan dana sebesar 120 juta untuk kegiatan ni. LKMA goes to Malaysia, kegiatan finishing yang amat SAGACIOUS nantikan. Bukan karena Malaysia, tapi karena proses menuju Malaysia ini yang akan mematangkan kami. Bagi kami Malaysia adalah bonus dari seluruh proses ini. Suka duka kami jalani bersama, ketika dana 120 juta yang kami miliki kami kembalikan, dan kami harus berjuang mendapatkan dana kembali dalam waktu 1,5 bulan. Apakah kami menyerah? TIDAK, karena sejak kami mengatakan akan menaklukkan Malaysia sesunggguhnya Malaysia sudah kami taklukkan.
Ahad, 25 November 2012
Inilah hari yang aku nantikan mungkin lebih tepatnya kami SAGACIOUS. Bermacam-macam perasaan, ada yang tidak sabar melihat negeri jiran, ada yang deg-degan naik pesawat terbang, ada yang bersemangat menyambut universitas di Malaysia, dll. Dan satu hal yang membuat kami semakin yakin bahwa Allah selalu menolong hamba-Nya, yang menolong sesamanya. Dana 120 juta yang sudah kami kembalikan tergantikan dengan dana 180 juta. Hari ini Soekarno Hatta Internasional Airport penuh sesak oleh kami angkatan pertama SMAIT Insantama.
Pesawat Lion Air JT 0280 tujuan Kuala Lumpur. Ya, itulah pesawat yang akan kami tumpangi, bayangkan berada di dalamnya dengan seluruh teman se-angkatan. Bahagia satu kata yang mewakili seluruh perasaan tak terucap. Akhirnya tiba juga di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), setelah itu kami naik aerotrain menuju bandara utama. Disana kami disambut oleh orang tuaku, Mama Raihan, Ust. Syamsul dan keluarga, dan beberapa mahasiswa Universiti Malaya.
Tak lama berselang kami dibawa menuju kolej 10 Student Exchange Dormitory “Tun Ahmad Zaidi Residential College”. Tempat kami tinggal selama seminggu ke depan. Kami diberikan kamar 2 orang satu kamar, dan rekan kamarku adalah Fauziyah. 07 adalah nomor kamar kami, tepat di depan kamar kami dihuni oleh student exchange dari Cina. Tanpa berbasa-basi lagi rupanya rasa lelah tak mau bersahabat dengan keadaan. Aku ingin merebahkan tubuh ini tapi, aku masih harus mempersiapkan penampilan untuk presentasi esok hari. Kupaksakan tubuh ini agar mau sedikit bersahabat. Karena kami pendatang baru, jadi aku cukup kesulitan mencari air mineral, rupanya disana menggunakan mesin pengisi air, senyumku mengembang lebar hingga ajeng mencobanya. tak lama senyumku menghilang karena kita harus memasukan koin 10 sen untuk mengisi air, sayangnya saat itu aku tidak memiliki sen. Apakah aku harus mati kehausan?? Adakah yang berbaik hati. Mungkin Allah mendengar doa aku dan Ajeng, tiba-tiba Ahmad bertanya "ada sennya ga?" ya aku hanya tersenyum menggeleng. Tiba-tiba ia mengeluarkan uang 10 sen dan 2 koin 20 sen. "ini!" ucapnya sambil menyerahkan uang. Sungguh ia berbaik hati memberikan sen kepada aku dan ajeng, dan akhirnya dahaga terlampiaskan, kami bagaikan ikan yang dilempar ke dalam kolam (Heheheh). Akhirnya aku kembalikan uang 40 sen sisanya (harusnya aku ambil aja untuk ngisi 4 botol lagi ^^). Waktu menunjukan pukul   11.00 waktu Malaysia, setelah beberapa lama latihan presentasi rupanya hanya sampai disini kekuatanku. Ya, baiklah ini waktunya mengakhiri latihan presentasi, aku perlu mengisi energy untuk hari esok.