Bersama
SAGACIOUS, Kuraih Gemilang Impian!
Malaysia
kutaklukkan!
Sobrina
Fitriyah Ch
“Dan
seperti sebelumnya, detik waktu yang berputar bersama kalian adalah hal yang
sangat berharga di hidupku. Seperti tetesan embun di padang rumput, tak henti
memancarkan butiran bening, bagaikan matahari tak henti memberikan sinarnya.
Dan kini aku sedang mencari warna-warna di tengah hitam dan putih.”
Minggu,
18 Juli 2010
Resmi
menjadi anggota di SMAIT Insantama dan Islamic Boarding School. Ada yang aku
lupa, aku pun resmi menjadi angkatan pertama di sekolah tersebut. Angkatan
pertama? Ga punya kakak kelas, dan harus jadi kakak kelas? Sungguh pengalaman
luar biasa. Pada awalnya aku tak pernah absen meneteskan air mata. Sungguh aku ingin bersama orang tuaku. Demi
baktiku pada keduanya, aku ikhlas menjalani ini semua dan memberikan yang
terbaik.
LDK
Bogor-Cianjur, 6-7 Oktober 2010
“
Kalian harus bisa mencari dana 20 juta dalam seminggu” ucap Mr. Karebet
20
juta seminggu? Apa mungkin, uang jajan aja 200 ribu per bulan. Jika kita yakin
maka kita bisa. “Baiklah aku yakin” ucapku penuh tekad
Pagi
buta kami sudah bersiap melakukan perjalanan panjang dan menantang. Kami akan
menaklukan kota Cianjur dengan berjalan kaki. Jalan kaki Bogor-Cianjur, APAAAA??
Sekali lagi aku berfikir ini adalah LDK yang “gila”. Bayangkan berjalan kaki
dari Bogor-Cianjur menempuh jarak 95 km. Mau jadi apa kakiku? Apakah tak ada
lagi ide yang lebih baik dari ini?? ( aku meratapi nasib -_-“ ). Kita lihat
kelanjutan kisah ini. Apakah mereka berhasil menaklukkan Cianjur?
“
Pada suatu pagi yang cerah, 6 Oktober 2010 angkatan pertama SMAIT Insantama
bergegas mempersiapkan sebuah perjalanan panjang, “Taklukkan Cianjur”. Setelah
berbagai proses mulai dari pembuatan proposal, pencarian dana, dan berjalan
kaki menuju Cianjur. Dengan sukses kami lalui, dan hal yang tak akan pernah aku
lupa adalah saat berjalan di tengah hujan deras yang membasahi kaki bumi, saat
itulah aku merasakan masa-masa kecilku kembali lagi. Tak kusangka langkah-langkah
kecilku membawaku meraih tujuan kami yaitu Cianjur. Alhamdulillah aku berhasil
menaklukkan Cianjur. Ini nyata, ini bukan mimpi, dan ini bukanlah ide gila. Aku
mulai menyadarinya, inilah sesuatu hal yang sangat berharga yang kelak akan ku
rindukan. Bukan hanya perjalanan sia-sia, perjalanan yang penuh makna ini, akan
membawa kami menjadi sang pemimpin masa depan. Karena seorang pemimpin harus
memiliki fisik yang kuat juga.
LKMM
Pamijahan, 10-12 Oktober 2011
Semangat
kami terus membara, tak hanya sampai LDK “Taklukkan Cianjur”, kini aku tak
hanya sendiri. Hadir di tengah-tengah kami angkatan kedua. Angkatan yang kelak
akan mengikuti dan melanjutkan tapak perjuangan kami. Tanpa hilang kobar
semangat, kami pun merancang sebuah kegiatan yang akan mengasah jiwa
kepemimpinan kami.
Latihan
Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Menegah, menjadi seorang problem solver.
Melakukan penelitian dan pemecahan masalah pada suatu wilayah. Ya, inilah salah
satu langkah kecil kami untuk menyongsong mimpi menjadi pemimpin. Kamilah sang
pemimpin, kamilah agent of change, dan kamilah pejuang tegaknya daulah
islam di muka bumi.
Wahai
ayah, wahai ibu, tak peduli kami berbeda, tak peduli mereka berkata apa, tak
peduli kami terasing. Tapi, nantikanlah kami yang kelak akan memimpin dunia
dengan cahaya Islam. Membawa kesejahteraan bagi seluruh umat. Inilah kami sang
calon pemimpin masa depan. Allahu Akbar!!!
2
tahun kemudian
Tak
terasa sudah 2 tahun aku berada di sekolah ini, LDK Cianjur, LKMM Pamijahan.
Dan kini memasuki tahun ketiga aku berada di sekolah luar biasa ini. Detik demi
detik aku menikmati proses ini. LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen
tingkat Akhir), program yang sudah kami persiapkan sejak beberapa bulan yang
lalu. Menyebarkan proposal, presentasi di hadapan orang besar, berjualan,
nonton bareng, berjualan hewan kurban, dll. Hal yang tak henti kami lakukakan
demi mendapatkan dana sebesar 120 juta untuk kegiatan ni. LKMA goes to
Malaysia, kegiatan finishing yang amat SAGACIOUS nantikan. Bukan karena
Malaysia, tapi karena proses menuju Malaysia ini yang akan mematangkan kami.
Bagi kami Malaysia adalah bonus dari seluruh proses ini. Suka duka kami jalani
bersama, ketika dana 120 juta yang kami miliki kami kembalikan, dan kami harus
berjuang mendapatkan dana kembali dalam waktu 1,5 bulan. Apakah kami menyerah?
TIDAK, karena sejak kami mengatakan akan menaklukkan Malaysia sesunggguhnya
Malaysia sudah kami taklukkan.
Ahad,
25 November 2012
Inilah
hari yang aku nantikan mungkin lebih tepatnya kami SAGACIOUS. Bermacam-macam perasaan,
ada yang tidak sabar melihat negeri jiran, ada yang deg-degan naik pesawat
terbang, ada yang bersemangat menyambut universitas di Malaysia, dll. Dan satu
hal yang membuat kami semakin yakin bahwa Allah selalu menolong hamba-Nya, yang
menolong sesamanya. Dana 120 juta yang sudah kami kembalikan tergantikan dengan
dana 180 juta. Hari ini Soekarno Hatta Internasional Airport penuh sesak
oleh kami angkatan pertama SMAIT Insantama.
Pesawat
Lion Air JT 0280 tujuan Kuala Lumpur. Ya, itulah pesawat yang akan
kami tumpangi, bayangkan berada di dalamnya dengan seluruh teman se-angkatan.
Bahagia satu kata yang mewakili seluruh perasaan tak terucap. Akhirnya tiba
juga di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), setelah itu kami naik
aerotrain menuju bandara utama. Disana kami disambut oleh orang tuaku,
Mama Raihan, Ust. Syamsul dan keluarga, dan beberapa mahasiswa Universiti Malaya.
Tak
lama berselang kami dibawa menuju kolej 10 Student Exchange
Dormitory “Tun Ahmad Zaidi Residential College”. Tempat kami tinggal
selama seminggu ke depan. Kami diberikan kamar 2 orang satu kamar, dan rekan
kamarku adalah Fauziyah. 07 adalah nomor kamar kami, tepat di depan kamar kami
dihuni oleh student exchange dari Cina. Tanpa berbasa-basi lagi rupanya
rasa lelah tak mau bersahabat dengan keadaan. Aku ingin merebahkan tubuh ini
tapi, aku masih harus mempersiapkan penampilan untuk presentasi esok hari.
Kupaksakan tubuh ini agar mau sedikit bersahabat. Karena kami pendatang baru,
jadi aku cukup kesulitan mencari air mineral, rupanya disana menggunakan mesin
pengisi air, senyumku mengembang lebar hingga ajeng mencobanya. tak lama senyumku menghilang karena kita harus memasukan koin 10 sen untuk mengisi air, sayangnya saat itu aku tidak
memiliki sen. Apakah aku harus mati kehausan?? Adakah yang berbaik hati. Mungkin Allah mendengar doa aku dan Ajeng, tiba-tiba Ahmad bertanya "ada sennya ga?" ya aku hanya tersenyum menggeleng. Tiba-tiba ia mengeluarkan uang 10 sen dan 2 koin 20 sen. "ini!" ucapnya sambil menyerahkan uang. Sungguh ia berbaik hati memberikan sen kepada aku dan
ajeng, dan akhirnya dahaga terlampiaskan, kami bagaikan ikan yang dilempar ke dalam kolam (Heheheh). Akhirnya aku kembalikan uang 40 sen sisanya (harusnya aku ambil aja untuk ngisi 4 botol lagi ^^). Waktu menunjukan pukul 11.00 waktu Malaysia, setelah beberapa lama
latihan presentasi rupanya hanya sampai disini kekuatanku. Ya, baiklah ini
waktunya mengakhiri latihan presentasi, aku perlu mengisi energy untuk hari
esok.
Isnin, 26 November 2012
Pagi buta masih gelap,
tak ada tanda kehidupan seluruh penghuni kolej 10 masih terbuai mimpi. Namun,
kami SAGACIOUS sudah memenuhi “tandas” (kamar mandi) memulai hari baru dengan
penuh kesegaran. Tepat pukul 05.00 waktu Malaysia kami sudah berkumpul untuk
briefing. Wajah yang sebelumnya lelah berganti cerah, mewakili hati yang tak
sabar meraih mimpi menggapai cita merajut masa depan gemilang. Tak lama
kemudian adzan subuh berkumandang di tengah kesunyian, meneduhkan hati menambah
semangat. Maklum di kolej ini mayoritas diisi oleh Cina, jadi tak heran jika
subuh begitu sunyi.
Setelah menunaikan
shalat subuh kami berkumpul di Gazebo Seni untuk melaksanakan gladi bersih,
para MC yakni Musleh dan Rakha mengawali dengan membuka acara menggunakan
bahasa Melayu, dilanjutkan kemudian oleh
para presentator yakni Ajeng, Azzam, dan Sobrina mempresentasikan
kegiatan LKMA menggunakan bahasa inggris. Matahari mulai mengintip, sinar
lembutnya memasuki celah-celah. Waktu menunjukan pukul 07.30, selesai gladi
bersih kami bersiap menuju bas yang sudah menanti untuk membawa kami menuju
Universiti Putra Malaya, dan inilah gerbang kesuksesan kami.
Universiti Putra
Malaysia awal mimpi kami
Disinilah hari pertama
kami diawali, kami menuju Parkview Café untuk sarapan pagi. Menu yang aku pilih
bukanlah roti cane melainkan, nasi, ayam bumbu, dan mie goreng. Café ini cukup
terkenal bahkan menurut pegawai disana “baru saja semalam ada Bambang Pamungkas
(pemain bola timnas) makan disini. Yah, memang kuakui makanan di café
ini lezat. Tapi, bukan bagian ini yang ingin aku bahas. Setelah mengisi perut
kami memasuki Gedung pentadbiran, menerima alu-aluan yang luar biasa dari
orang-orang hebat. Kesan pertama saat memasuki ruangan ini keren seperti rapat
DPR. Alu-aluan pertama oleh Ketua delegasi Kontingen kami yaitu Ust M. Rahmat
Kurnia, dilanjutkan sambutan dari pejabat pemasaran UPM Ibu Samim Rafiq Galea
yang juga mempresentasikan tentang UPM. Beliau menjelaskan tentang fasilitas
yang di berikan UPM kepada mahasiswanya seperti library, medical center, on
campus bus, dan fasilitas lain di kampus yang lahannya sangat luas tersebut. Di
presentasinya, beliau juga menyampaikan bahwa ternyata UPM adalah unversitas
terbaik ke-9 di Asia.
Setelah berdiskusi
hangat dengan tuan rumah, kami disajikan jamuan makan siang. Setelah itu kami
diajak untuk mengunjungi kedai cindera hati membeli beberapa cindera hati
khusus UPM. Tak lama bas menjemput kini kami bergerak menuju Fakulti Pertanian,
karena lecture di fakulti tersebut ada kegiatan akhirnya kami disambut oleh Ibu
Nur Azura kami dikenalkan mengenai serangga. Bahkan, kami diberi kesempatan
untuk melihat museum entomologi, mulai dari jantung semut, nyamuk yang sangat
kecil, hingga serangga yang tak pernah kami lihat sebelumnya.
Tak berhenti di Fakulti
Pertanian saja, kami pun diberi kesempatan mengunjungi Fakulti Perubatan dan
Sains Kesehatan. Disana kami melihat berbagai penyakit yang menggerogoti tubuh
seperti kanker,pembengkakan kelenjar, jantung, alat kelamin, dll. Organ tubuh
manusia yang ada di tempat ini asli dan di keraskan agar tahan lama. Biasanya,
organ tersebut didapat dari rumah sakit yang mayatnya tidak diakui lagi
beberapa lama. Rupanya karena ada
beberapa pertanyaan yang belum terjawab mengenai pertanian Malaysia akhirnya
kami mengunjungi Malaysia Agriculture and Horticulture Agrotourism (MAHA)
International Show 2012, kegiatan terbesar se-ASEAN yang diadakan 2 tahun
sekali, memberikan banyak informasi mengenai pertanian.
Waktu sudah menunjukan
pukul 19.00 waktu Malaysia, matahari mulai bersembunyi di ufuk barat. Rombongan
segera menuju perjalanan pulang. Mempersiapkan hari esok, di bas Pak Karebet
mengevaluasi kelancaran hari ini. Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Tak
sabar menanti hari esok, menanti sang cakrawala muncul di ufuk timur.
Selasa, 27 November
2012
University of
Malaya?
Rutinitas pagi kami
mulai seperti biasa, briefing, sholat subuh di surau, gladi bersih, dll. Hari
ini latifah, syifa, imad akan berpresentasi di kolej 10 tempat kami tinggal,
diawali dengan duo caca dan riva yang lihai berbicara sebagai MC. Dihadiri oleh
Presiden Persatuan Pelajar Indonesia di Universiti Malaya yaitu Ka Fadly. Acara
berlangsung dengan hangat, dilanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju
Fakulti Sains Komputer dan Tekhnologi Maklumat, melihat berbagai alat-alat
teknologi, kami pun diajak melihat ruang kelas yang sangat modern. Disana kami
pun bertemu dengan Ka Bintang Pamungkas seorang pelajar Indonesia yang menimba
ilmu disana lewat jalur beasiswa. Tak hanya ka Bintang tapi, ada beberapa
mahasiswa Indonesia lainnya yang belajar disana. Setelah puas berkeliling
kampus, perjalanan dilanjutkan menuju Fakulti Sains Jabatan Kimia, perjalanan
dibawah terik matahari, berjalan kaki begitu jauh. Tapi, tak mematahkan
semangat kami, sesampainya disana kami disambut oleh Prof. Dr. Sharifuddin Md Zain yang memberikan ilmu
luar biasa tentang kehidupan. Dan salah satu pesannya adalah “ bukan saya
yang dinantikan dunia, tapi kalian yang dinantikan dunia dan itulah zamanya
kalian menjadi pemimpin masa depan”.
Setelah dari Jabatan
Kimia kami diajak menuju Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya (APIUM).
Disanalah Pak Karebet menimba ilmu dengan waktu yang cukup cepat hanya 2,5
tahun. Awalnya sambutan terasa biasa saja, namun seiring berjalannya waktu
suasana menghangat karena pertanyaan-pertanyaa antusias dari para peserta.
Berbincang-bincang cukup lama sehingga kami tak menyadari bahwa waktu terus
berputar. Sudah di penghujung acara akhirnya kami mengundurkan diri untuk
kembali menuju habitat asal (kolej 10). Namun, karena keramahan mereka kami
diberikan jamuan sedikit, setelah itu tanpa sadar bulir-bulir air hujan jatuh
membasahi bumi. Kami bergegas menuju masjid APIUM, disana kami menunaikan
shalat. Rupanya Allah ingin menurunkan berkahnya, hujan deras mengguyur daerah
UM.
Bas pun tak dapat
menjemput kami kembali ke kolej, tubuhku mulai manja meminta perhatian. Ingin
segeraku rebahkan tubuh ini ke atas kasur. Akhirnya, pembimbing berinisiatif
menyewa 1 taksi untuk bolak-balik mengantarkan kami semua ke kolej 10. Ya,
tanpa basa-basi lagi aku bergegas menaiki taksi bersama beberapa teman.
Perjuangan belum berakhir aku masih harus menuruni dan menaiki tangga kampus
yang sungguh jauh dan memerlukan energy. Aku paksakan tubuh ini, ya aku bisa.
Sesampainya di kamar nomor 07, segera aku rebahkan tubuh lelah ini. Dan saat
itu juga aku tak tau apa yang terjadi selanjutnya. Karena, aku sudah terlelap
dalam lelah.
Rabu, 28 November 2012
Entah apa yang terjadi
padaku, aku tidak sadarkan diri sejak kemarin sore. Mungkin, rasa lelah yang
aku rasakan begitu menyita seluruh energy. aku terbangun tepat pukul 04.30
setengah jam sebelum waktu briefing pagi. Aku berlari menuju kamar mandi yang
jaraknya dekat kamar, setelah bersiap-siap aku bergegas turun ke taman depan
asrama tempat kami briefing seperti biasa. Dan begitulah rutinitas pagi hari
kami.
Hari ini kami akan mengunjungi Koperasi Pembangunan
Insan Selangor, koperasi milik Pearl Mentor Shd Bhd, salah satu lembaga yang
dipercaya di Kerajaan Malaysia. Puan Sofia dan Ummu Khoir menyambut kami dengan
berseri-seri. Apalagi setelah melihat duo Gadis, dan Fadhiilah membawakan acara
dengan lihai. Dilanjutkan presentasi oleh Zizi, Nisa, Salma, Icha, Faiz, dan
Insan. Puan Sofia juga memberikan materi luar biasa mengenai potensi manusia, penuh dengan nilai
islam. Dan salah satu pernyataannya adalah “ Kejayaan paling manis adalah
saat kita dapat bertatap mata dengan Allah swt.”
Setelah mendapatkan
suntikan luar biasa kami diajak mengunjungi masjid besi Putrajaya,
arsitekturnya yang luar biasa membuat kami tak henti berdecak kagum mengucapkan
kalimat Subhanallah. Melihat keindahan Malaysia dari lantai atas tempat
sholat, sungai, jembatan, tak henti membuat kami terpaku. Setelah dari masjid
besi Putrajaya kami diajak makan siang,
kemudian kami diajak keliling kota Putrajaya. Melihat keindahan kota Putrajaya,
yang benar-benar membuat kami terpaku. Melihat kesungguhan Negara Malaysia
dalam membangun Negara pemerintahan. Setelah puas berfoto-foto akhirnya kami kembali
ke kolej 10. Subhanallah.
Kamis, 29 November 2012
Hari baru menyongsong,
matahari tanpa malu menampakan sinarnya. Hari ini kami akan berkunjung ke
Universiti Islam Antarbangsa Malaysia/ International Islamic University of
Malaya (UIAM/IIUM). Hari ini berbeda dengan sebelumnya karena, kami akan
berpresentasi semi-parade dengan 10 orang presentator. Astri, Muthi, Hanum,
Azka, Bram, Nasrul, Akmal, Fajri, Syuhada, dan Ihsan. Tak lupa trio MC kami
yaitu, Naila, Taniya, dan Anis. Disana kami disambut di Pusat Asasi UIA oleh
Bapak Salmee, yang memperkenalkan tentang IIUM. Dan salah satu hal yang membuat
kami terpukau adalah mereka ingin melahirkan lulusan berkarakter islam, dan
melemparkan pelajar-pelajar islam ke tengah dunia, dan membawa Islam kembali
Berjaya.
Setelah itu kami dibawa
oleh bas sekolah IIUM menuju kampus pusat IIUM di Srigombak. Melihat
arsitekturnya yang bergaya timur, terasa sekali kesejukan disana. Seluruh
mahasiswa mengenakan pakaian tertutup, begitu teduh. Dan salah satu syarat
untuk menjadi mahasisawa disana ialah harus beragama ISLAM. Akhirnya
waktu pun berlalu begitu cepat, puas melihat seluruh keindahan kampus IIUM.
Kami pun kembali menuju kolej 10 UM. Perjalanan yang begitu luar biasa.
Malam harinya tepat
pukul 20.00 waktu Malaysia Sobrina, Zizi, Muthi, Azzam, Akmal, Imad, dan Nasrul
menjadi perwakilan untuk focus discuss bersama PPIUM, yang dipimpin oleh
Ka Bintang Pamungkas, Ka Fadly, dan mahasiswa Indonesia lainnya. Kami diundang untuk
menjadi narasumber mengenai kepemimpinan transformasional. Berbincang sejak
proses LDK hingga LKMA kemudian mengenai kepemimpinan transformasional. Kami
pun sharing mengenai dunia saat ini yang sedang terkena dampak
kapitalisme. “Sebagai pengemban dakwah kita harus memiliki target”.
Akhirnya perbincangan seru terjadi diantara kami sedangkan, Pak Karebet dan Pak
Uno hanya menjadi penonton. Dan ternyata mereka setuju dengan ideology Islam
sebagai solusi dari seluruh permasalahan. Diskusi berakhir pukul 24.00 akhirnya
kami kembali untuk istirahat.
Jum’at, 30 November
2012
Ini adalah pagi ke-5
kami di Malaysia, hari ini adalah hari terakhir kami di Malaysia. Hari ini kami
pergi mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Tepat jam 10.00
kami disambut oleh Ibu Dewi dan Ibu Endang sebagai perwakilan atase pendidikan.
Ibu Dewi mengatakan bahwa “ Pada dasarnya Indonesia Negara yang SANGAT HEBAT
dengan SDM, SDA, dan kemamuan yang luar biasa. Hanya saja sistemnya yang tidak
dapat mengatur potensi besar Negara.”.
Akhirnya setelah brfoto
bersama kami segera menuju pusat Kuala Lumpur. Kami menuju ke masjid Negara,
karena para ikhwan harus menunaikan sholat jum’at. Sedangkan akhwat pergi
menuju mushola yang berada di KLCC. Setelah sholat jum’at ditemani ka Fadly
selaku presiden PPIUM kami diajak makan siang di KLCC atau dikenal Twin Tower
(menara kembar). Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju bendera al-liwa
ar-raya terbesar untuk berfoto bersama. Tanpa sadar bulir-bulir air langit
turun membasahi bumi. Kami bergegas kembali ke bas dan melanjutkan perjalanan
menuju Central Market untuk membeli oleh-oleh. Emm, aku beli apa? Entah waktu
45 menit sangat singkat bagiku. Mengelilingi Central Market yang besar saja tak
cukup rasanya. Ya, akhirnya aku hanya membeli beberapa potong coklat,
gantungan, dan gantungan kecil lainnya. But, itu semua sudah cukup bagiku
karena, kebersamaan ini yang tak akan aku dapatkan lagi di tempat lain. Baiklah
waktunya untuk kembali ke kolej 10.
Ini hari terakhir kami
SAGACIOUS di Malaysia. Terima kasih untuk pak Jefry yang sudah menemani kami
selama seminggu keliling Malaysia. Bas yang sungguh luar biasa ini tak akan
terlupakan.
Sabtu, 01 Desember 2012
Goodbye Malaysia
Serasa
mimpi, koperku sudah terkemas dengan rapi. Rasanya tak ada yang terlupakan, ku
cek lemari, meja belajar, hingga kolong tempat tidur semua sudah rapi. Jujur
berat meninggalkan kolej ini, rasanya seperti menyatu. Hehehe. Yah,
akhirnya kubawa koper besarku menuruni
tangga asrama. Emm, sebelumnya besarnya koperku bukan karena banyak belanjaan
tapi, karena emang koper yang asalnya besar ditambah pakaian kotor selama
seminggu. Setelah itu seperti biasa ada briefing pagi dan kami pun sholat subuh
berjamaah di surau.
Ini terakhir kalinya aku berada
di gazebo seni, tempat dimana kami biasanya gladi bersih. Setelah itu kami
berkumpul untuk evaluasi akbar dan membuat tekad besar setelah LKMA ini. Dan
tekad kami di terjemahkan juga ke dalam bahasa inggris, dan bahasa arab, inilah
bukti kesungguhan kami. Akhirnya setelah sarapan kami diantar menuju KLIA oleh
Ka Widia, Ka Elli, dan Ka Sigit.
Waktu
menunjukan pukul 14.00 waktu Malaysia, kami segera check in dan menjalani
proses pemeriksaan imigrasi. Yah, waktu terus berputar kami menaiki aerotrain
lagi menuju ruang tunggu. Ternyata pesawat kami Lion Air JT 281 delayed 15
menit. Tak ada tempat untuk shalat, akhirnya kami bergegas ke “tandas” untuk
mengambil air wudhu. Setelah itu kami shalat berjamaah di ruang tunggu yang
penuh orang-orang. Tak lama kemudian pesawat kami tiba, berat melangkahkan kaki
memasuki pesawat. Setelah itu tak lama pesawat kami landing, setelah keadaan
aman untuk melepas sabuk pengaman tak kusangka anak SAGACIOUS berkeliaran di
dalam peswat. Rasanya seperti berada dalam pesawat pribadi. Akhirnya kami take
off juga di bandara Soeta, setelah mengambil bagasi, pengecekkan imigrasi, dll.
Kami dijemput oleh bis menuju Bogor.
Perjalanan
menuju Bogor disisi jalan tol jagorawi terdapat spanduk “Selamat Datang
Kontingen SMAIT Insantama” sungguh kami terharu. Sesampainya di Bogor kami
sholat di masjid nurul amal, sedangkan koper dan barang bawaan dibawa oleh
mobil pick up. Setelah selesai kami berjalan kaki kembali memasuki daerah
Insantama.
Sepi, gelap, tanpa penghuni.
Itulah kesan pertama saat aku melihat insantama. Hanya ada beberapa orang
membawa obor. Aku lupa, ini minggu ketiga pasti penghuni asrama pulang ke
rumah. Setelah itu kami diminta untuk menyerahkan seluruh barang yang kami
bawa. Suasana tegang, seram kami diminta untuk masuk ke dalam lobby. Sungguh
aku tak menyangka sambutan mereka seperti ini. Ya, aku mendapatkan sekuntum
mawar merah, setelah itu diberi kue tart, dan secangkir kopi. Setelah itu
terhampar panggung dan kursi-kursi yang tersusun rapi. Kami dipersilahkan
duduk, suasana sepi tak ada penghuni. Tiba-tiba layar di hadapanku menyala,
putaran foto-foto kusam masa lalu diiringi suara narator. Aku tak tahan
menetskan air mata, sungguh aku terharu dengan ini semua. Rasa lelahku sudah
lenyap.
Setelah
itu suasana berubah terang, seluruh penghuni IBS keluar dari kelas-kelas.
Sambutan dari para petinggi-petinggi memberikan motivasi tiada henti. Ssetelah
itu penyambutan ini diakhiri dengan lagu “Bermimpilah” yang direvisi dari lagu
“Ada Cinta-SMASH” Nazhif menyanyikannya dengan merdu, balon-balon, dan kertas
kerlap--kerlip berjatuhan dari langit. Dan disinilah hal yang tak kami duga,
Nazhif berjalan ke belakang dan terdengar suara lain yang ikut menyanyikan lagu
ini. Tanpa sadar saat kami melihat ke belakang, Nazhif berjalan berdampingan
dengan Zaky. Ya, Zaky adalah anggota SAGACIOUS yang sudah lebih dulu pindah
mengikuti keluarganya ke Austarlia. Setelah lagu selesai Zaky memberikan sambutan
menggunakan bahasa inggris yang sangat fasih. Setelah itu panitia meminta 2
orang ikhwan kami untuk menjemput seseorang di kelas, dan setelah kami lihat
Nu’man, salah seorang anggota SAGACIOUS yang juga sudah pindah. Jujur, ini
adalah kejutan luar biasa. Kami disambut oleh teman-teman se-angkatan. Ya,
waktu sudah menunujukan pukul 24.00 sudah waktunya kami untuk istirahat. Tapi,
sebelum kami beranjak dari kursi sudah terlebih dahulu kami beranjak karena bom
air berjatuhan dari langit.
“Dan inilah kami sang calon pemimpin masa
depan. Kelak, kamilah yang akan menaklukkan Roma. Kamilah yang akan menjadi
barisan pertama dalam perjuangan. Kamilah yang akan mengembalikan cahaya Islam.
Karena, kami sang PEJUANG PERADABAN. Allahu Akbar!”
Ribuan
kilo aku menapaki jalan kehidupan
Tertatih,
terseok, tak mematahkan asa
Karena
kami yakin dan percaya
Janji
Allah kan tiba
IBS
Insantama, 07 Desember 2012
21.00
WIB
big thanks : Allah, Ibu, Buya, SAGACIOUS, Keluarga Besar SIT Insantama, PPIUM.
bandara soeta |
fakulti perubatan UPM |
UPM |
MAHA 2012 |
Ka Bintang Pamungkas |
UM |
KBRI |
Suasana diskusi di KBRI |
KLCC-Twin Tower |
maaf tulisan ini banyak kalimat yang ga bersambungan, berhubung ini tugas mengarang, dan dibatasin. akhirnya terciptalah 10 halaman,
ReplyDelete