Welcome to Cerita Sobrina

Sunday, December 16, 2012

Bersama SAGACIOUS, Kuraih Gemilang Impian! Malaysia kutaklukkan!


Bersama SAGACIOUS, Kuraih Gemilang Impian!
Malaysia kutaklukkan!
Sobrina Fitriyah Ch

“Dan seperti sebelumnya, detik waktu yang berputar bersama kalian adalah hal yang sangat berharga di hidupku. Seperti tetesan embun di padang rumput, tak henti memancarkan butiran bening, bagaikan matahari tak henti memberikan sinarnya. Dan kini aku sedang mencari warna-warna di tengah hitam dan putih.”

Minggu, 18 Juli 2010
Resmi menjadi anggota di SMAIT Insantama dan Islamic Boarding School. Ada yang aku lupa, aku pun resmi menjadi angkatan pertama di sekolah tersebut. Angkatan pertama? Ga punya kakak kelas, dan harus jadi kakak kelas? Sungguh pengalaman luar biasa. Pada awalnya aku tak pernah absen meneteskan air mata.  Sungguh aku ingin bersama orang tuaku. Demi baktiku pada keduanya, aku ikhlas menjalani ini semua dan memberikan yang terbaik.
LDK Bogor-Cianjur, 6-7 Oktober 2010
“ Kalian harus bisa mencari dana 20 juta dalam seminggu” ucap Mr. Karebet
20 juta seminggu? Apa mungkin, uang jajan aja 200 ribu per bulan. Jika kita yakin maka kita bisa. “Baiklah aku yakin” ucapku penuh tekad
Pagi buta kami sudah bersiap melakukan perjalanan panjang dan menantang. Kami akan menaklukan kota Cianjur dengan berjalan kaki. Jalan kaki Bogor-Cianjur, APAAAA?? Sekali lagi aku berfikir ini adalah LDK yang “gila”. Bayangkan berjalan kaki dari Bogor-Cianjur menempuh jarak 95 km. Mau jadi apa kakiku? Apakah tak ada lagi ide yang lebih baik dari ini?? ( aku meratapi nasib -_-“ ). Kita lihat kelanjutan kisah ini. Apakah mereka berhasil menaklukkan Cianjur?
“ Pada suatu pagi yang cerah, 6 Oktober 2010 angkatan pertama SMAIT Insantama bergegas mempersiapkan sebuah perjalanan panjang, “Taklukkan Cianjur”. Setelah berbagai proses mulai dari pembuatan proposal, pencarian dana, dan berjalan kaki menuju Cianjur. Dengan sukses kami lalui, dan hal yang tak akan pernah aku lupa adalah saat berjalan di tengah hujan deras yang membasahi kaki bumi, saat itulah aku merasakan masa-masa kecilku kembali lagi. Tak kusangka langkah-langkah kecilku membawaku meraih tujuan kami yaitu Cianjur. Alhamdulillah aku berhasil menaklukkan Cianjur. Ini nyata, ini bukan mimpi, dan ini bukanlah ide gila. Aku mulai menyadarinya, inilah sesuatu hal yang sangat berharga yang kelak akan ku rindukan. Bukan hanya perjalanan sia-sia, perjalanan yang penuh makna ini, akan membawa kami menjadi sang pemimpin masa depan. Karena seorang pemimpin harus memiliki fisik yang kuat juga.
LKMM Pamijahan, 10-12 Oktober 2011
Semangat kami terus membara, tak hanya sampai LDK “Taklukkan Cianjur”, kini aku tak hanya sendiri. Hadir di tengah-tengah kami angkatan kedua. Angkatan yang kelak akan mengikuti dan melanjutkan tapak perjuangan kami. Tanpa hilang kobar semangat, kami pun merancang sebuah kegiatan yang akan mengasah jiwa kepemimpinan kami.
Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Menegah, menjadi seorang problem solver. Melakukan penelitian dan pemecahan masalah pada suatu wilayah. Ya, inilah salah satu langkah kecil kami untuk menyongsong mimpi menjadi pemimpin. Kamilah sang pemimpin, kamilah agent of change, dan kamilah pejuang tegaknya daulah islam di muka bumi.
Wahai ayah, wahai ibu, tak peduli kami berbeda, tak peduli mereka berkata apa, tak peduli kami terasing. Tapi, nantikanlah kami yang kelak akan memimpin dunia dengan cahaya Islam. Membawa kesejahteraan bagi seluruh umat. Inilah kami sang calon pemimpin masa depan. Allahu Akbar!!!
2 tahun kemudian
Tak terasa sudah 2 tahun aku berada di sekolah ini, LDK Cianjur, LKMM Pamijahan. Dan kini memasuki tahun ketiga aku berada di sekolah luar biasa ini. Detik demi detik aku menikmati proses ini. LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Akhir), program yang sudah kami persiapkan sejak beberapa bulan yang lalu. Menyebarkan proposal, presentasi di hadapan orang besar, berjualan, nonton bareng, berjualan hewan kurban, dll. Hal yang tak henti kami lakukakan demi mendapatkan dana sebesar 120 juta untuk kegiatan ni. LKMA goes to Malaysia, kegiatan finishing yang amat SAGACIOUS nantikan. Bukan karena Malaysia, tapi karena proses menuju Malaysia ini yang akan mematangkan kami. Bagi kami Malaysia adalah bonus dari seluruh proses ini. Suka duka kami jalani bersama, ketika dana 120 juta yang kami miliki kami kembalikan, dan kami harus berjuang mendapatkan dana kembali dalam waktu 1,5 bulan. Apakah kami menyerah? TIDAK, karena sejak kami mengatakan akan menaklukkan Malaysia sesunggguhnya Malaysia sudah kami taklukkan.
Ahad, 25 November 2012
Inilah hari yang aku nantikan mungkin lebih tepatnya kami SAGACIOUS. Bermacam-macam perasaan, ada yang tidak sabar melihat negeri jiran, ada yang deg-degan naik pesawat terbang, ada yang bersemangat menyambut universitas di Malaysia, dll. Dan satu hal yang membuat kami semakin yakin bahwa Allah selalu menolong hamba-Nya, yang menolong sesamanya. Dana 120 juta yang sudah kami kembalikan tergantikan dengan dana 180 juta. Hari ini Soekarno Hatta Internasional Airport penuh sesak oleh kami angkatan pertama SMAIT Insantama.
Pesawat Lion Air JT 0280 tujuan Kuala Lumpur. Ya, itulah pesawat yang akan kami tumpangi, bayangkan berada di dalamnya dengan seluruh teman se-angkatan. Bahagia satu kata yang mewakili seluruh perasaan tak terucap. Akhirnya tiba juga di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), setelah itu kami naik aerotrain menuju bandara utama. Disana kami disambut oleh orang tuaku, Mama Raihan, Ust. Syamsul dan keluarga, dan beberapa mahasiswa Universiti Malaya.
Tak lama berselang kami dibawa menuju kolej 10 Student Exchange Dormitory “Tun Ahmad Zaidi Residential College”. Tempat kami tinggal selama seminggu ke depan. Kami diberikan kamar 2 orang satu kamar, dan rekan kamarku adalah Fauziyah. 07 adalah nomor kamar kami, tepat di depan kamar kami dihuni oleh student exchange dari Cina. Tanpa berbasa-basi lagi rupanya rasa lelah tak mau bersahabat dengan keadaan. Aku ingin merebahkan tubuh ini tapi, aku masih harus mempersiapkan penampilan untuk presentasi esok hari. Kupaksakan tubuh ini agar mau sedikit bersahabat. Karena kami pendatang baru, jadi aku cukup kesulitan mencari air mineral, rupanya disana menggunakan mesin pengisi air, senyumku mengembang lebar hingga ajeng mencobanya. tak lama senyumku menghilang karena kita harus memasukan koin 10 sen untuk mengisi air, sayangnya saat itu aku tidak memiliki sen. Apakah aku harus mati kehausan?? Adakah yang berbaik hati. Mungkin Allah mendengar doa aku dan Ajeng, tiba-tiba Ahmad bertanya "ada sennya ga?" ya aku hanya tersenyum menggeleng. Tiba-tiba ia mengeluarkan uang 10 sen dan 2 koin 20 sen. "ini!" ucapnya sambil menyerahkan uang. Sungguh ia berbaik hati memberikan sen kepada aku dan ajeng, dan akhirnya dahaga terlampiaskan, kami bagaikan ikan yang dilempar ke dalam kolam (Heheheh). Akhirnya aku kembalikan uang 40 sen sisanya (harusnya aku ambil aja untuk ngisi 4 botol lagi ^^). Waktu menunjukan pukul   11.00 waktu Malaysia, setelah beberapa lama latihan presentasi rupanya hanya sampai disini kekuatanku. Ya, baiklah ini waktunya mengakhiri latihan presentasi, aku perlu mengisi energy untuk hari esok.

Isnin, 26 November 2012
Pagi buta masih gelap, tak ada tanda kehidupan seluruh penghuni kolej 10 masih terbuai mimpi. Namun, kami SAGACIOUS sudah memenuhi “tandas” (kamar mandi) memulai hari baru dengan penuh kesegaran. Tepat pukul 05.00 waktu Malaysia kami sudah berkumpul untuk briefing. Wajah yang sebelumnya lelah berganti cerah, mewakili hati yang tak sabar meraih mimpi menggapai cita merajut masa depan gemilang. Tak lama kemudian adzan subuh berkumandang di tengah kesunyian, meneduhkan hati menambah semangat. Maklum di kolej ini mayoritas diisi oleh Cina, jadi tak heran jika subuh begitu sunyi.
Setelah menunaikan shalat subuh kami berkumpul di Gazebo Seni untuk melaksanakan gladi bersih, para MC yakni Musleh dan Rakha mengawali dengan membuka acara menggunakan bahasa Melayu, dilanjutkan kemudian oleh  para presentator yakni Ajeng, Azzam, dan Sobrina mempresentasikan kegiatan LKMA menggunakan bahasa inggris. Matahari mulai mengintip, sinar lembutnya memasuki celah-celah. Waktu menunjukan pukul 07.30, selesai gladi bersih kami bersiap menuju bas yang sudah menanti untuk membawa kami menuju Universiti Putra Malaya, dan inilah gerbang kesuksesan kami.
Universiti Putra Malaysia awal mimpi kami
Disinilah hari pertama kami diawali, kami menuju Parkview Café untuk sarapan pagi. Menu yang aku pilih bukanlah roti cane melainkan, nasi, ayam bumbu, dan mie goreng. Café ini cukup terkenal bahkan menurut pegawai disana “baru saja semalam ada Bambang Pamungkas (pemain bola timnas) makan disini. Yah, memang kuakui makanan di café ini lezat. Tapi, bukan bagian ini yang ingin aku bahas. Setelah mengisi perut kami memasuki Gedung pentadbiran, menerima alu-aluan yang luar biasa dari orang-orang hebat. Kesan pertama saat memasuki ruangan ini keren seperti rapat DPR. Alu-aluan pertama oleh Ketua delegasi Kontingen kami yaitu Ust M. Rahmat Kurnia, dilanjutkan sambutan dari pejabat pemasaran UPM Ibu Samim Rafiq Galea yang juga mempresentasikan tentang UPM. Beliau menjelaskan tentang fasilitas yang di berikan UPM kepada mahasiswanya seperti library, medical center, on campus bus, dan fasilitas lain di kampus yang lahannya sangat luas tersebut. Di presentasinya, beliau juga menyampaikan bahwa ternyata UPM adalah unversitas terbaik ke-9 di Asia. 
Setelah berdiskusi hangat dengan tuan rumah, kami disajikan jamuan makan siang. Setelah itu kami diajak untuk mengunjungi kedai cindera hati membeli beberapa cindera hati khusus UPM. Tak lama bas menjemput kini kami bergerak menuju Fakulti Pertanian, karena lecture di fakulti tersebut ada kegiatan akhirnya kami disambut oleh Ibu Nur Azura kami dikenalkan mengenai serangga. Bahkan, kami diberi kesempatan untuk melihat museum entomologi, mulai dari jantung semut, nyamuk yang sangat kecil, hingga serangga yang tak pernah kami lihat sebelumnya.
Tak berhenti di Fakulti Pertanian saja, kami pun diberi kesempatan mengunjungi Fakulti Perubatan dan Sains Kesehatan. Disana kami melihat berbagai penyakit yang menggerogoti tubuh seperti kanker,pembengkakan kelenjar, jantung, alat kelamin, dll. Organ tubuh manusia yang ada di tempat ini asli dan di keraskan agar tahan lama. Biasanya, organ tersebut didapat dari rumah sakit yang mayatnya tidak diakui lagi beberapa lama.  Rupanya karena ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab mengenai pertanian Malaysia akhirnya kami mengunjungi Malaysia Agriculture and Horticulture Agrotourism (MAHA) International Show 2012, kegiatan terbesar se-ASEAN yang diadakan 2 tahun sekali, memberikan banyak informasi mengenai pertanian.
Waktu sudah menunjukan pukul 19.00 waktu Malaysia, matahari mulai bersembunyi di ufuk barat. Rombongan segera menuju perjalanan pulang. Mempersiapkan hari esok, di bas Pak Karebet mengevaluasi kelancaran hari ini. Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Tak sabar menanti hari esok, menanti sang cakrawala muncul di ufuk timur.
Selasa, 27 November 2012
University of Malaya?  
Rutinitas pagi kami mulai seperti biasa, briefing, sholat subuh di surau, gladi bersih, dll. Hari ini latifah, syifa, imad akan berpresentasi di kolej 10 tempat kami tinggal, diawali dengan duo caca dan riva yang lihai berbicara sebagai MC. Dihadiri oleh Presiden Persatuan Pelajar Indonesia di Universiti Malaya yaitu Ka Fadly. Acara berlangsung dengan hangat, dilanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju Fakulti Sains Komputer dan Tekhnologi Maklumat, melihat berbagai alat-alat teknologi, kami pun diajak melihat ruang kelas yang sangat modern. Disana kami pun bertemu dengan Ka Bintang Pamungkas seorang pelajar Indonesia yang menimba ilmu disana lewat jalur beasiswa. Tak hanya ka Bintang tapi, ada beberapa mahasiswa Indonesia lainnya yang belajar disana. Setelah puas berkeliling kampus, perjalanan dilanjutkan menuju Fakulti Sains Jabatan Kimia, perjalanan dibawah terik matahari, berjalan kaki begitu jauh. Tapi, tak mematahkan semangat kami, sesampainya disana kami disambut oleh Prof. Dr. Sharifuddin Md Zain yang memberikan ilmu luar biasa tentang kehidupan. Dan salah satu pesannya adalah “ bukan saya yang dinantikan dunia, tapi kalian yang dinantikan dunia dan itulah zamanya kalian menjadi pemimpin masa depan”.
Setelah dari Jabatan Kimia kami diajak menuju Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya (APIUM). Disanalah Pak Karebet menimba ilmu dengan waktu yang cukup cepat hanya 2,5 tahun. Awalnya sambutan terasa biasa saja, namun seiring berjalannya waktu suasana menghangat karena pertanyaan-pertanyaa antusias dari para peserta. Berbincang-bincang cukup lama sehingga kami tak menyadari bahwa waktu terus berputar. Sudah di penghujung acara akhirnya kami mengundurkan diri untuk kembali menuju habitat asal (kolej 10). Namun, karena keramahan mereka kami diberikan jamuan sedikit, setelah itu tanpa sadar bulir-bulir air hujan jatuh membasahi bumi. Kami bergegas menuju masjid APIUM, disana kami menunaikan shalat. Rupanya Allah ingin menurunkan berkahnya, hujan deras mengguyur daerah UM.
Bas pun tak dapat menjemput kami kembali ke kolej, tubuhku mulai manja meminta perhatian. Ingin segeraku rebahkan tubuh ini ke atas kasur. Akhirnya, pembimbing berinisiatif menyewa 1 taksi untuk bolak-balik mengantarkan kami semua ke kolej 10. Ya, tanpa basa-basi lagi aku bergegas menaiki taksi bersama beberapa teman. Perjuangan belum berakhir aku masih harus menuruni dan menaiki tangga kampus yang sungguh jauh dan memerlukan energy. Aku paksakan tubuh ini, ya aku bisa. Sesampainya di kamar nomor 07, segera aku rebahkan tubuh lelah ini. Dan saat itu juga aku tak tau apa yang terjadi selanjutnya. Karena, aku sudah terlelap dalam lelah.
Rabu, 28 November 2012
Entah apa yang terjadi padaku, aku tidak sadarkan diri sejak kemarin sore. Mungkin, rasa lelah yang aku rasakan begitu menyita seluruh energy. aku terbangun tepat pukul 04.30 setengah jam sebelum waktu briefing pagi. Aku berlari menuju kamar mandi yang jaraknya dekat kamar, setelah bersiap-siap aku bergegas turun ke taman depan asrama tempat kami briefing seperti biasa. Dan begitulah rutinitas pagi hari kami.
                Hari ini kami akan mengunjungi Koperasi Pembangunan Insan Selangor, koperasi milik Pearl Mentor Shd Bhd, salah satu lembaga yang dipercaya di Kerajaan Malaysia. Puan Sofia dan Ummu Khoir menyambut kami dengan berseri-seri. Apalagi setelah melihat duo Gadis, dan Fadhiilah membawakan acara dengan lihai. Dilanjutkan presentasi oleh Zizi, Nisa, Salma, Icha, Faiz, dan Insan. Puan Sofia juga memberikan materi luar biasa  mengenai potensi manusia, penuh dengan nilai islam. Dan salah satu pernyataannya adalah “ Kejayaan paling manis adalah saat kita dapat bertatap mata dengan Allah swt.”
Setelah mendapatkan suntikan luar biasa kami diajak mengunjungi masjid besi Putrajaya, arsitekturnya yang luar biasa membuat kami tak henti berdecak kagum mengucapkan kalimat Subhanallah. Melihat keindahan Malaysia dari lantai atas tempat sholat, sungai, jembatan, tak henti membuat kami terpaku. Setelah dari masjid besi Putrajaya kami diajak makan  siang, kemudian kami diajak keliling kota Putrajaya. Melihat keindahan kota Putrajaya, yang benar-benar membuat kami terpaku. Melihat kesungguhan Negara Malaysia dalam membangun Negara pemerintahan. Setelah puas berfoto-foto akhirnya kami kembali ke kolej 10. Subhanallah.
Kamis, 29 November 2012
Hari baru menyongsong, matahari tanpa malu menampakan sinarnya. Hari ini kami akan berkunjung ke Universiti Islam Antarbangsa Malaysia/ International Islamic University of Malaya (UIAM/IIUM). Hari ini berbeda dengan sebelumnya karena, kami akan berpresentasi semi-parade dengan 10 orang presentator. Astri, Muthi, Hanum, Azka, Bram, Nasrul, Akmal, Fajri, Syuhada, dan Ihsan. Tak lupa trio MC kami yaitu, Naila, Taniya, dan Anis. Disana kami disambut di Pusat Asasi UIA oleh Bapak Salmee, yang memperkenalkan tentang IIUM. Dan salah satu hal yang membuat kami terpukau adalah mereka ingin melahirkan lulusan berkarakter islam, dan melemparkan pelajar-pelajar islam ke tengah dunia, dan membawa Islam kembali Berjaya.
Setelah itu kami dibawa oleh bas sekolah IIUM menuju kampus pusat IIUM di Srigombak. Melihat arsitekturnya yang bergaya timur, terasa sekali kesejukan disana. Seluruh mahasiswa mengenakan pakaian tertutup, begitu teduh. Dan salah satu syarat untuk menjadi mahasisawa disana ialah harus beragama ISLAM. Akhirnya waktu pun berlalu begitu cepat, puas melihat seluruh keindahan kampus IIUM. Kami pun kembali menuju kolej 10 UM. Perjalanan yang begitu luar biasa.
Malam harinya tepat pukul 20.00 waktu Malaysia Sobrina, Zizi, Muthi, Azzam, Akmal, Imad, dan Nasrul menjadi perwakilan untuk focus discuss bersama PPIUM, yang dipimpin oleh Ka Bintang Pamungkas, Ka Fadly, dan mahasiswa Indonesia lainnya. Kami diundang untuk menjadi narasumber mengenai kepemimpinan transformasional. Berbincang sejak proses LDK hingga LKMA kemudian mengenai kepemimpinan transformasional. Kami pun sharing mengenai dunia saat ini yang sedang terkena dampak kapitalisme. “Sebagai pengemban dakwah kita harus memiliki target”. Akhirnya perbincangan seru terjadi diantara kami sedangkan, Pak Karebet dan Pak Uno hanya menjadi penonton. Dan ternyata mereka setuju dengan ideology Islam sebagai solusi dari seluruh permasalahan. Diskusi berakhir pukul 24.00 akhirnya kami kembali untuk istirahat.
Jum’at, 30 November 2012
Ini adalah pagi ke-5 kami di Malaysia, hari ini adalah hari terakhir kami di Malaysia. Hari ini kami pergi mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Tepat jam 10.00 kami disambut oleh Ibu Dewi dan Ibu Endang sebagai perwakilan atase pendidikan. Ibu Dewi mengatakan bahwa “ Pada dasarnya Indonesia Negara yang SANGAT HEBAT dengan SDM, SDA, dan kemamuan yang luar biasa. Hanya saja sistemnya yang tidak dapat mengatur potensi besar Negara.”.
Akhirnya setelah brfoto bersama kami segera menuju pusat Kuala Lumpur. Kami menuju ke masjid Negara, karena para ikhwan harus menunaikan sholat jum’at. Sedangkan akhwat pergi menuju mushola yang berada di KLCC. Setelah sholat jum’at ditemani ka Fadly selaku presiden PPIUM kami diajak makan siang di KLCC atau dikenal Twin Tower (menara kembar). Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju bendera al-liwa ar-raya terbesar untuk berfoto bersama. Tanpa sadar bulir-bulir air langit turun membasahi bumi. Kami bergegas kembali ke bas dan melanjutkan perjalanan menuju Central Market untuk membeli oleh-oleh. Emm, aku beli apa? Entah waktu 45 menit sangat singkat bagiku. Mengelilingi Central Market yang besar saja tak cukup rasanya. Ya, akhirnya aku hanya membeli beberapa potong coklat, gantungan, dan gantungan kecil lainnya. But, itu semua sudah cukup bagiku karena, kebersamaan ini yang tak akan aku dapatkan lagi di tempat lain. Baiklah waktunya untuk kembali ke kolej 10.
Ini hari terakhir kami SAGACIOUS di Malaysia. Terima kasih untuk pak Jefry yang sudah menemani kami selama seminggu keliling Malaysia. Bas yang sungguh luar biasa ini tak akan terlupakan.
Sabtu, 01 Desember 2012
Goodbye Malaysia
Serasa mimpi, koperku sudah terkemas dengan rapi. Rasanya tak ada yang terlupakan, ku cek lemari, meja belajar, hingga kolong tempat tidur semua sudah rapi. Jujur berat meninggalkan kolej ini, rasanya seperti menyatu. Hehehe. Yah, akhirnya  kubawa koper besarku menuruni tangga asrama. Emm, sebelumnya besarnya koperku bukan karena banyak belanjaan tapi, karena emang koper yang asalnya besar ditambah pakaian kotor selama seminggu. Setelah itu seperti biasa ada briefing pagi dan kami pun sholat subuh berjamaah di surau.
                Ini terakhir kalinya aku berada di gazebo seni, tempat dimana kami biasanya gladi bersih. Setelah itu kami berkumpul untuk evaluasi akbar dan membuat tekad besar setelah LKMA ini. Dan tekad kami di terjemahkan juga ke dalam bahasa inggris, dan bahasa arab, inilah bukti kesungguhan kami. Akhirnya setelah sarapan kami diantar menuju KLIA oleh Ka Widia, Ka Elli, dan Ka Sigit.
Waktu menunjukan pukul 14.00 waktu Malaysia, kami segera check in dan menjalani proses pemeriksaan imigrasi. Yah, waktu terus berputar kami menaiki aerotrain lagi menuju ruang tunggu. Ternyata pesawat kami Lion Air JT 281 delayed 15 menit. Tak ada tempat untuk shalat, akhirnya kami bergegas ke “tandas” untuk mengambil air wudhu. Setelah itu kami shalat berjamaah di ruang tunggu yang penuh orang-orang. Tak lama kemudian pesawat kami tiba, berat melangkahkan kaki memasuki pesawat. Setelah itu tak lama pesawat kami landing, setelah keadaan aman untuk melepas sabuk pengaman tak kusangka anak SAGACIOUS berkeliaran di dalam peswat. Rasanya seperti berada dalam pesawat pribadi. Akhirnya kami take off juga di bandara Soeta, setelah mengambil bagasi, pengecekkan imigrasi, dll. Kami dijemput oleh bis menuju Bogor.
Perjalanan menuju Bogor disisi jalan tol jagorawi terdapat spanduk “Selamat Datang Kontingen SMAIT Insantama” sungguh kami terharu. Sesampainya di Bogor kami sholat di masjid nurul amal, sedangkan koper dan barang bawaan dibawa oleh mobil pick up. Setelah selesai kami berjalan kaki kembali memasuki daerah Insantama.
                Sepi, gelap, tanpa penghuni. Itulah kesan pertama saat aku melihat insantama. Hanya ada beberapa orang membawa obor. Aku lupa, ini minggu ketiga pasti penghuni asrama pulang ke rumah. Setelah itu kami diminta untuk menyerahkan seluruh barang yang kami bawa. Suasana tegang, seram kami diminta untuk masuk ke dalam lobby. Sungguh aku tak menyangka sambutan mereka seperti ini. Ya, aku mendapatkan sekuntum mawar merah, setelah itu diberi kue tart, dan secangkir kopi. Setelah itu terhampar panggung dan kursi-kursi yang tersusun rapi. Kami dipersilahkan duduk, suasana sepi tak ada penghuni. Tiba-tiba layar di hadapanku menyala, putaran foto-foto kusam masa lalu diiringi suara narator. Aku tak tahan menetskan air mata, sungguh aku terharu dengan ini semua. Rasa lelahku sudah lenyap.
Setelah itu suasana berubah terang, seluruh penghuni IBS keluar dari kelas-kelas. Sambutan dari para petinggi-petinggi memberikan motivasi tiada henti. Ssetelah itu penyambutan ini diakhiri dengan lagu “Bermimpilah” yang direvisi dari lagu “Ada Cinta-SMASH” Nazhif menyanyikannya dengan merdu, balon-balon, dan kertas kerlap--kerlip berjatuhan dari langit. Dan disinilah hal yang tak kami duga, Nazhif berjalan ke belakang dan terdengar suara lain yang ikut menyanyikan lagu ini. Tanpa sadar saat kami melihat ke belakang, Nazhif berjalan berdampingan dengan Zaky. Ya, Zaky adalah anggota SAGACIOUS yang sudah lebih dulu pindah mengikuti keluarganya ke Austarlia. Setelah lagu selesai Zaky memberikan sambutan menggunakan bahasa inggris yang sangat fasih. Setelah itu panitia meminta 2 orang ikhwan kami untuk menjemput seseorang di kelas, dan setelah kami lihat Nu’man, salah seorang anggota SAGACIOUS yang juga sudah pindah. Jujur, ini adalah kejutan luar biasa. Kami disambut oleh teman-teman se-angkatan. Ya, waktu sudah menunujukan pukul 24.00 sudah waktunya kami untuk istirahat. Tapi, sebelum kami beranjak dari kursi sudah terlebih dahulu kami beranjak karena bom air berjatuhan dari langit.
“Dan inilah kami sang calon pemimpin masa depan. Kelak, kamilah yang akan menaklukkan Roma. Kamilah yang akan menjadi barisan pertama dalam perjuangan. Kamilah yang akan mengembalikan cahaya Islam. Karena, kami sang PEJUANG PERADABAN. Allahu Akbar!”
Ribuan kilo aku menapaki jalan kehidupan
Tertatih, terseok, tak mematahkan asa
Karena kami yakin dan percaya
Janji Allah kan tiba

IBS Insantama, 07 Desember 2012
21.00 WIB


big thanks : Allah, Ibu, Buya, SAGACIOUS, Keluarga Besar SIT Insantama, PPIUM. 

bandara soeta

fakulti perubatan UPM


UPM 


MAHA 2012

Ka Bintang Pamungkas



UM

KBRI

Suasana diskusi di KBRI


KLCC-Twin Tower


1 comment:

  1. maaf tulisan ini banyak kalimat yang ga bersambungan, berhubung ini tugas mengarang, dan dibatasin. akhirnya terciptalah 10 halaman,

    ReplyDelete