Lihat protret negara ini. Negara yang kaya raya sumber daya alam, tapi sangat banyak rakyatnya yang melarat. kemiskinan dimana-mana, tindak kriminal merajalela, korupsi, dll. Negara kita ini adalah termasuk negara yang 70% adalah perrairan. Bahkan jika dilihat lagi potensi rakyat sejahtera dari segi ekonomi yang berasal hanya dari laut saja dapat mencukupi kebutuhan rakyat. Apalagi, jika ditambah kekayaan alam lainnya, tidaklah perluu menaikan harga BBM. Bahkan mungkin BBM gratis jika sang penguasa berlaku adil. Banyak sekali kasus penguasa yang korupsi bahkan, ada dari mereka yang sengaja masuk pemerintahan untuk menikmati kemewahan dari hak rakyat. Padahal dalam Islam kekayaan alam adalah hak seluruh manusia. Bukan hak individu atau organisasi yang berkuasa saja. Inilah potret negeri kita di tengah era kapitalisme yang kian menggerogoti akal sehat manusia. Mereka merebutkan kekayaan duniawi yang tak akan pernah dibawa mati. Apakah ada kisah manusia mati membawa hartanya sampai ke alam akhirat? Tidak pernah ada kejadian seperti itu. Inilah yang terjadi jika hukum manusia diterapkan dalam kehidupan dan meninggalkan hukum-hukum syara'. Lihat apakah pernah temman-teman melihat ada penguasa yang setiap hari turun ke jalanan unttuk melihat rakyatnya yang kelaparan? Lalu kemudian penguasa memberikan makkan? Hal yang sangat nyata saat ini adalah penguasa yang membuat rakyat melarat, tak peduli dengan kemiskinan rakyatnya. Yang terpenting adalah bagaimana ia dapat membuat kaya dirinya, dengan cara apapun. Nah, jika kita lihat hukum Islam, hukum yang Allah atur. Hukum yang mengatur segala permasalahan kehidupan. Dan di dalamnya terdapat hukum yang adil, maka seluruh rakyat akan hidup sejahtera. Untuk itu tugas kita sebagai penerus untuk mengembalikkan kejayaan Islam. Semoga kita kelak menjadi orang-orang yang senantiasa berjuang di jalan Allah, dan bukan menjadi penguasa dzolim. Amin.
Allahu Akbar!!!
pengamen kecil akibat ulah negara |
nenek-nenek yang menggemis karena ketidak acuhan penguasa |
~Seruni Aqila Al-Haq~
No comments:
Post a Comment