Welcome to Cerita Sobrina

Tuesday, January 25, 2011

The Hijr

Bagaikan memandang ke hamparan permadani padang pasir, di temani terik matahari yang menyengat kulit. tidak membuat Hamzah dan kaum Anshar menyerah. Begitu bahagianya ketika mendengar berita bahwa Rasul akan datang. Beberapa diantara mereka naik ke atas pohon, batu, dan tempat-tempat tinggi untuk melihat tanda-tanda kedatangan rasul. Dalam kegelisahan Hamzah berharap-harap menanti kedatangan Rasul. Hingga tiba-tiba salah seorang pemuda di atas pohon berteriak "Rasul telah datang". Suara lantangnya membuat seluruh kaum Anshar membangkitkan semangat. Musik shalawat mengalun seiring kedatangannya, tua dan muda bergegas menyambutnya dengan membawa pelepah kurma. Suasana riang gembira tersirt dari pancaran wajah kaum Anshar. Begitu diagungkannya Rasul, sehingga mereka begitu bahagia.
Setelah unta Rasul berhenti, salah seorang munafik yang sedari tadi menyimpan rasa tidak suka menghampiri. Ia menawarkan agar Rasul bersedia untuk tinggal dirumahnya, namun kaum Anshar lain pun ingin agar Rasul tinggal di rumah mereka. Untuk itu ia memutuskan untuk membuat tempat tinggal. Ia perintahkan untanya agar berjalan mencari tempat agar dapat dibangun tempat tinggal. Langkah-langkah kaki unta membuat kaum Anshar penasaran, hingga akhirnya unta berhenti di suatu tempat. Diputuskanlah bahwa akan dibangun tempat tinggal dan masjid untuk Rasul.
Seluruh penduduk begitu antusias, mereka bergotong-royong membangun tempat itu. Seluruh tenaga dikerahkan sekuatnya, dengan hati gembira. Rasul ingin membantu tapi dilarang oleh Hamzah, tetapi rasul tetap bersikeras membantu. Hingga akhirnya bangunan itu jadi, begiu bahagia mereka karena kerja kerasnya membuahkan hasil.
Ketika waktu shalat datang, Bilal diperintah untuk mengumandangkan azan. Bilal naik ke atas bangunan tinggi dan azan, untuk mengajak kaum muslim shalat. Seluruh masyarakat berbondong-bodong untuk melihat bangunan itu dan melaksanakan shalat berjamaah. Kedengkian menghiasi hati orang munafik, tapi itu tidak menjadi msalah bagi kaum Anshar. Akhirnya kaum Anshar dan kaum Muhajirin disatukan, dan mereka diperintah untuk mencari teman masing-masing.

No comments:

Post a Comment