Welcome to Cerita Sobrina

Monday, February 21, 2011

jodohku di rumahku #2

JODOHKU DI RUMAHKU #2
Satu bulan kemudian
Adist dan Sasi menjalani persiapan untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Bukan berarti tidak ada cobaan di dalam kehidupan mereka. Mereka bagaikan surat dan prangko yang tidak terpisahkan. Membuat seluruh mata yang memandangnya iri, mereka layak menjadi king and queen. Hingga masalah itu datang dalam kehidupan mereka.
___SSS___
Hingga pada suatu hari datanglah seorang cewek bernama Cath, ke dalam hidup Adist dan Sasi. Cath adalah mantan pacar Adist yang bersekolah di singapura dan ia tinggal di bali untuk berlibur. Saat itu Cath sedang berlibur di bali, hingga ia bertemu dengan Adist. Adist sangat menyayangi Cath, tetapi saat itu Cath harus pergi kembali ke singapura, karena ia akan dijodohkan dengan troy. Cath tidak bisa menolak dan ia pun harus meninggalkan Adist. Adist begitu kecewa dengan keputusan Cath, sulit bagi Adist untuk melupakan Cath. Hingga saat ia bertemu dengan Sasi perasaan itu mulai terkikis
___SSS___
Di tengah kesibukan Adist di kantornya, tiba-tiba Cath datang ke kantornya. Sungguh Adist sangat terkejut dengan kedatangan Cath, cewek yang pernah membuat ia kecewa.
“ke…kenapa kamu bisa ada di kantorku???”
“aku kangen sama kamu Adist” jawab Cath
Di satu sisi Adist tidak bisa membohongi perasaannya kalo ia juga kangen dengan Cath. Tapi ia tak ingin menyakiti Sasi yang udah sangat ia sayang.
“kenapa kamu bisa tau aku ada disini, dan bukankah kamu udah dijodohin dengan troy???” tanya Adist
“aku tau dari orangtua kamu di bali, dan masalah troy aku udah menjelaskan dengan baik sama orangtuaku dan troy. Akhirnya mereka bisa menerima keputusanku, dan sekarang aku mau kembali sama  kamu.” terang Cath
“ tapi aku ga bisa Cath, aku sudah melupakan kamu Cath” jawab Adist
“tapi aku sudah mengorbankan semuanya untuk kamu Adist, kenapa kamu ga bisa terima aku lagi??” kata Cath
“karena aku udah punya yang lain, jadi kamu harus lupain aku, sebentar lagi aku akan nikah dengan Sasi” jawab Adist
“oh jadi cewek itu namanya Sasi, lihat aja Adist aku akan merebut kamu kembali dari cewek itu” ancam Cath
___SSS___
Adist semakin bingung dengan kedatangan Cath, ia takut Cath akan merusak rencana indah mereka berdua. Adist menjadi pendiam karena hal itu, Sasi pun bingung dengan sikap Adist. Hingga pada suatu saat Sasi bertanya pada Adist.
“kamu kenapa Adist, kenapa kamu jadi pendiam gini? 2 bulan lagi kita akan nikah” kata Sasi
“aku ga apa-apa Cuma capek aja.” Jawab Adist
“apa kamu punya masalah? Atau kamu tidak yakin dengan kelanjutan semua ini?” tanya Sasi
“ ga ko aku yakin dengan semua ini, udah kamu jangan mikir macem-macem” kata Adist
___SSS___
Pada suatu hari Cath datang menemui Sasi.
“kamu Sasi?” tanya Cath
“ia kamu siapa ya?” tanya Sasi
“ aku Cath, pacarnya Adist dari singapura”
( Sasi terkejut mendengarnya, tapi ia berusaha tenang)“maaf aku ga tau, karena Adist ga pernah bilang sama aku dan 2 bulan lagi aku sama dia mau nikah, jadi jangan ganggu kami” jawab Sasi
“aku ga peduli, karena Adist itu punya aku. Kamu tuh cewek ga tau malu, ngerebut Adist dari aku. Kamu tuh cuma pelampiasan Adist karena waktu itu aku ninggalin dia. Kasihan banget sih kamu cuma jadi pelampiasan  Adist, jangan ganggu Adist lagi karna dia  janji akan nikahin aku” kata Cath lalu pergi meninggalkan Sasi
Sasi bingung, sedih, kecewa dengan Adist. Sejak itu Sasi selalu menjauh dari Adist. Hubungan mereka semakin kacau, hingga suatu saat Adist menemui Sasi, mereka pun berbincang-bincang tentang hal yang sebenarnya..
“kenapa kamu ngejauh dari aku?” tanya Adist
“ga kenapa-napa aku lagi sibuk” kata Sasi cuek
“tapi kamu beda Sasi, walaupun kamu sibuk kamu ga pernah kaya gini” kata Adist
“kemarin juga waktu aku tanya kenapa kamu jadi pendiem, kamu juga jawab ga kenapa-napa kan, padahal kamu lagi mikirin sesuatu, atau lebih tepatnya seseorang” kata  Sasi
“aku ga ngerti sas, jangan buat aku penasaran jelasin ke aku” kata Adist
“kamu tega dist, tega banget sama aku, AKU BENCI SAMA KAMU ADIST” teriak Sasi
“Sasi kenapa sih kamu? Sasi bilang sama aku!!” jawab Adist
“kamu udah punya pacar kan! Cath, cewek yang sangat kamu sayang dan kamu bohongin aku”
“Cath…… (Adist terkejut) di..dia itu bukan pacar aku, kamu harus percaya” kata Adist
“aku ga mau percaya kamu lagi, Cath udah bilang semuanya sama aku. Lupain semuanya, batalin semua rencana indah yang udah kita buat” Sasi pergi meninggalkan Adist
Adist termenung sendiri memikirkan kata-kata Sasi, ternyata hal yang ia takutkan menjadi nyata. Ia yakin semua ini karena Cath. Tanpa berlama-lama segera Adist menemui Cath.
___SSS___
“CATH..!!” teriak Adist
“hey Adist, ada apa?? Kamu kangen sama aku??” rayu Cath
“aku jijik sama kamu, apa yang kamu lakuin sama Sasi? aku udah bilang kalo kita ga bisa sama-sama lagi. Aku lebih memilih Sasi, dan kamu udah aku lupain.” Kata Adist
“tapi Adist, aku sayang sama kamu, akuu balik karena kamu.” Kata Cath
“bohong, kamu bohong, aku tau kamu udah nikah sama troy. Tapi setelah kamu ambil harta troy kamu tinggalin dia.” Kata Adist
“itu bohong Adist, siapa yang bicara seperti itu?” kata Cath
“troy dan anne sudah bilang semuanya, dan kamu sudah punya anak dari jack” kata Adist
“mereka bohong Adist, aku sayang banget sama kamu!” kata Cath
“pergi kamu dan jangan ganggu aku lagi, atau aku laporin kamu ke dady kamu” ancam Adist
(Cath sangat takut dengan dady, akhirnya Cath pergi.) “Sasi ga akan mau terima kamu lagi Adist, HAHA” puas Cath
Tapi ternyata Adist tidak sebodoh yang dipikirkan Cath, Adist merekam pembicaraannya dengan Cath. Tanpa sepengetahuan Cath.
___SSS___
Rumah Sasi
Sasi menangis tersedu-sedu, ia kecewa dengan Adist.  Orangtua Sasi sedang kerja di luar negeri. Tinggallah Sasi sendiri dalam kesedihan dan kesepian. Tiba-tiba Adist datang ke rumahnya.
Tok..tok..tok…. (Adist mengetuk pintu besar rumah Sasi)
Sasi tidak membuka pintu karena ia tau bahwa yang di luar adalah Adist. Sasi membiarkan Adist di luar, di tengah dinginnya angin malam. Adist tau bahwa Sasi sangat marah padanya, hingga Sasi tidak mau membuka pintu. Adist tetap menunggu di luar.
“Sasi aku tau kamu ada di dalam, aku bakal tunggu kamu disini, walaupun angin malam menusuk tulang, menjalar hingga ke aliran darah, aku akan tetap tunggu kamu sampai kamu mau denger penjelasan aku.” Teriak Adist
Sasi tidak mau mendengar kata-kata Adist, ia menutup telinganya. Sasi tidak peduli dengan kata-kata Adist. Sasi tertidur terlelap di dalam alam mimpi, hingga sang fajar menampakan cahaya terangnya. Di sisi lain Adist tetap menunggu di luar, ia tertidur di depan pintu rumah Sasi. Sasi mengetahui hal tersebut, dan Sasi pergi keluar melalui pintu belakang. Adist tetap menunggu Sasi keluar, padahal Sasi sudah tidak ada di dalam.
Setelah lama menunggu, Adist diberi tau bahwa Sasi sudah keluar dari tadi. Adist kecewa dengan sikap Sasi yang tidak mau mendengar penjelasannya, Adist pergi meninggalkan rumah besar itu.
___SSS___
Adist segera ke kantor Sasi, ia tau pasti Sasi kerja.
Sesampainya di kantor Sasi, Adist melihat Sasi sedang berbicara dengan Cath.
“Cath, ngapain kamu kesini??? Apa yang kamu lakukan sama Sasi?” teriak Adist
“oh jadi semua semakin jelas, dist. Aku  udah ga mau percaya kamu.” Sasi menangis
“Sasi dia bohong, kamu ga tau yang sebenarnya.” Kata Adist
Cath hanya tersenyum licik, ia menambah panas hati Sasi dengan kata-kata dusta.
“gimana aku mau tau, kamu ga pernah kasih tau.” Jawab Sasi
“aku memang pernah dengan Cath, tapi setelah itu berakhir. Aku punya rekaman kebohongan dia.” Kata Adist sambil memberi rekaman pembicaraannya dengan Cath
Sasi mendengar semuanya, ia merasa bersalah karena tidak memperdulikan Adist. Setelah tau semuanya, Sasi meminta maaf pada Adist. Sedangkan Cath diam-diam kabur menyelamatkan diri.
“apa kamu masih mau melanjutkan semuanya dengan aku?” tanya Adist
“iya aku masih mau menerima kamu.” Kata Sasi
Akhirnya Cath harus rela melepas Adist. Sedangkan Adist dan Sasi melanjutkan kehidupan mereka. Mereka berdua menikah, dan tinggal di Bali dengan bahagia.
Apakah kehidupan mereka berdua akan terus bahagia???
Kita nantikan kelanjutan kisah ini.
AS
ADISTYA PUTRA NURAGA
ANASTASYA SASILIA WULANDARI

___SELESAI___


No comments:

Post a Comment