“ Nara….. “ panggil sahabatku Ayya
“ Eh, eh ada apa?” jawabku gelagapan
“ Ngelamunin apasih? Kayanya bingung gitu” ucapnya
Ya, Nara memang sahabatku sejak kecil, wajar kalau ia mengetahui perasaanku. Aku terdiam tak menjawab pertanyaannya. Aku kembali terbang pada ingatanku beberapa waktu yang lalu sebelum hal ini terjadi. Aku begitu merasa nyaman, bahagia, dan entah apa namanya. Tapi, sejak kejadian tersebut, aku kehilangan semangat, tak ada lagi rona bahagia terpancar setiap bertemu dengannya. Dampak masalah ini begitu besar.
“ HEI,,, ditanya kok malah diam. Mikirin apa sih? Apa karena masalah itu?” Tanya Ayya
Dan sekali lagi aku ucapkan, Ayya memang satu-satunya orang yang mengetahui masalah ini. Aku tak bisa membohonginya, karena ia memang tau segalanya.
“ Iya, entahlah aku tak bisa bohong untuk ga mikirin hal tersebut” jawabku pada akhirnya
“ Udah, masalah ini ga akan berdampak apa-apa. Buat apa kamu mikirin hal yang tidak jelas?”
“ Benar, sebenernya masalah ini ga ada dampaknya untuk aku. Tapi, kenapa aku masih mikirin ya?”
“ Istighfar Nara sayang, Allah sedang mengujimu. Dan setan sedang membuat kamu bimbang. Ingat! Allah selalu ada Nara. Apapun itu saat kamu sabar di awal, maka hasilnya baik”
“ Iya, kamu benar. Mungkin saat ini aku sedang lemah iman. Tapi, aku jadi bersikap tidak wajar juga Ayya”
“ Kamu pasti bisa Nara! Aku yakin kamu bisa, ga ada kata menyerah untuk hal yang baik”
Ayya memang mengerti dan bisa membuatku jauh lebih baik. Bismillah.
Hingga akhirnya
Dear diary!!!
Jujur aku tak pernah berhenti melupakan hal tersebut, ada sedikit
perasaan yang menyiksa batinku. Aku tidak bisa berpura-pura. Sungguh ini terasa
berat, apakah masalah hati memang seperti ini?Moment yang terekam dalam bingkai kamera bisa terhapus
Kata-kata yang terukir pada selembar kertas dapat terobek
Bahkan ombak pun mampu menghapus hiasan pasir pantai
Tapi, otak dan hatiku tak pernah bisa menghapusnya
Dalam perasaan yang begitu bimbang
Ya Allah bantu diriku melalui semua ini
No comments:
Post a Comment