Kali ini liburan keluargaku ke Tuban,Jawa Timur. Aku berangkat dengan ayah,ibu,adik, dan keluarga ayahku. Kami berangkat pukul 07.15 ketika semua perlengkapan sudah dimasukan kedalam mobil. Hari ini jalanan begitu lenggang, hanya ada beberapa mobil pegawai yang berangkat kerja, berbarengan dengan keberangkatan kami. Alhadulillah tidak ada hambatan sedikit pun, jalan serasa milik pribadi. Di tengah perjalanan ibu menggantikan ayahku menyetir, yah memang ayahku mudah mengantuk makanya ibu menggantikan tugasnya untuk menyetir. Perjalanan sangat panjang, karena mungkin kami akan menempuh waktu kurang lebih 20 jam. Yah perjalanan yang panjang, dan pastinya melelahkan.
___@@@___
Pukul 12.00
Bukan berarti perjalanan sudah berakhir, ketika memasuki tol menuju Semarang (tol milik bakrie),pemandangan begitu luar biasa. Kanan dan kiri jalan terdapat sawah hijau dan barisan pegunungan. Lalu lintas sangat lancer, tidak ada hamatan, jelaslah ini jalan tol. Tetapi sepanjang perjalan pula ada banyak perbaikan jalan. Entahlah mungkin mau diperlebar, atau mungkin diperbaiki karena memang jalannya jelek. Di jalan tol ini ibuku yang bertugas menyetir mobil, sedangkan ayaku istirahat di bangku sebelahnya. Adik-adikku sibuk dengan makanan ringannya, dan aku sibuk untuk menulis kisah ini, ditemani music yang mengalun dari mp3 ku.
___@@@___
Pukul 13.00
Rasa lapar dan haus menyerang aku, tiba-tiba saja perutku berdendang minta diisi. Sungguh begitu keluar dari tol akhirnya kami berhenti di sebuah rumah makan padang namanya “SEDERHANA UNCU”di daerah Bulakamba,Brebes. Dengan segera aku memesan nasi ayam bakar + es the manis. Tak lupa aku mengawali santapanku dengan membaca bismillahi rohmanirrahim, wah rasanya begitu nikmat, karena saat itu keadaan perutku sedang kelaparan. Setelah makan tak lupa aku mengucap Alhamdulillah, dan akhirnya aku segera mengambil wudhu dan shalat zuhur di jama’ dengan ashar,karena kami seorang musafir. Baiklah perjalanan akan segera dilanjutkan, bersiap untuk menjalani perjalanan selanjutnya.
___@@@___
Di perjalanan tepatnya di daerah tegal aku melihat ada kecelakaan yang menimpa sebuah mobil semen, mobil itu ditabrak dari belakang oleh sebuah bis. Kaca-kaca yang pecah berserakan dimana-mana, tapi saat aku datang mobil yang menabrak sudah tidak ada. Aku harus bersabar dengan kondisi jalan yang sedang berjerawat alias berlubang. Kondisi jalan itu membuat aku merasa terombang-ambing bagai naik kapal titanic di lautan (lebay mode on). Apalagi mobil-mobil besar yang jalannya seenaknya, ngebut dan tidak memikirkan kendaraan lain.
Ketka aku sudah masuk daerah pemalang disisi alan aku lihat orang-orang bergotong royong mengangkut sesuatu. Setelah aku lihat ternyata ada mobil semen yang terbalik masuk kedalam sawah. Sungguh kasihan melihatnya. Di Pekalongan tengah kota aku berhenti sejenak untuk menghilangkan dahaga, aku minum es dawet. Hmmm segarnya, kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya??
Sebentar lagi aku akan masuk ke kawasan alas roban, tempat itu menanjak dan kanan kirinya hutan.Pada zaman dahulu kawasan alas roban sangat ditakuti apalagi malam hari, terkadang banyak bajing lompat (perampok), selain itu kawasan itu juga anker. Hihihi ……. Nantikan kelanjutan kisah perjalananku sesaat lagi.
___@@@___
Bertemu lagi dengan aku, tanpa terasa aku tertidur di perjalanan. Lelah yang menyerangku dan rasa kantuk yang tak dapat tertahankan, membuat aku terbuai dalam dimensi lain/ bisa dibilang mati sesaat (kata ustadku). Aku terbangun dari matiku ketika ayahku mengajak shalat magrib, aku pun terbangun, saat itu akuberada di sebuah tempat pengisian bensin. Dengan segera ku berwudhu, dan menunaikan kewajibanku, aku shalat magrib dn isya di jama’. Perjalanan segera dilanjutkan, dengan berbesar hati aku harus menerima kenyataan jalan yang tak bersahabat (berlubang).
___@@@___
Pukul 19.30
Aku sampai di kota Kudus, suasana di kota ini begitu ramai oleh pemuda-pemudi yang berniat merayakan malam pergantian tahun. Lalu lintas terlihat padat, namun ternyata butir-butir air langit membasahi bumi. Dinginnya cuaca hujan menambah dinginnya AC dalam mobil. Sungguh terasa nyaman untuk tidur, namun aku harus tetap terbangun agar dapat menulis kisah ini. Kendaranbesar menguasai jalanan kecil dan berlubang, dingin yang menyerang karena cuaca hujan, membuat perut keroncongan, rasanya ingin makan rending, tapi yang ada hanya kacang. :P
___@@@___
Aku melewati jalan yang gelap, berlubang dan diisi oleh kendaraan besar, selain itu jalan macet. Di tengah perjalanan aku melewati pabrik kacang dua kelinci, yang begitu besar. Selain pabrik itu aku pun melewati pabrik kacang garuda. Waktu menunjukan pukul 23.45, wah 15 menit lagi malam pergantian tahun. Orang-orang sudah memenuhi alun-alun kota, suara petasan bergema dimana-mana, tiupan terompet pun mengiringinya.
Teett….. ttteeettttttt…..teettt,,, tuing jlegger,,,tuing jleggerrr,,tuing jleggerr. Suara terompet dan petasan yang begitu besar menandakan malam pergantian tahun sudah dimulai. Aku menghabiskan malam itu di Pati.
___@@@___
Setelah itu aku tertidur, hingga terbangun ketika ayahku mengajak untuk makan malam. Ternyata ada warung makan kecil di pinggir jalan yang buka 24 jam.namun aku tak berselera untuk makan. Akhirnya ayahku makan dengan adiknya, sedangkan aku dan yang lainnya didalam mobil. Aku buka FB dan membuat status baru, sambil melihat pesan yang masuk dari teman-temanku.
Aku mulai memasuki kota Tuban, tapi masih jauh dari rumah mbahku, di kiri jalan aku melihat pabrik semen Gresik yang berada diatas laut. Sungguh lampu-lampunya menghiasi laut sehingga pemandangan begitu indah. Sepanjang jalan, laut terbentang bagai permadani, kegelapan malam membuat keindahannya tak nampak jelas. Akhirnya pada 01 Januari 2011 pukul 01.43 aku dan keluarga sampai di Tuban. Dengan segera aku bersalaman dengan mbah dan saudara yang lain, setelah itu aku pun tertidur. Itulah kisah perjalananku, nantikan kelanjutan kisah ini.
Tringg ,, bel berbunyi. What ??? pagi banget udah masuk sekolah.
Eiitss jangan salah sangka dulu, bel itu tanda untuk membangunkan para santri dari matinya. Biasalah Mr.AHY (nama disamarkan), begitu rajinnya membangunkan para santri, tidak hanya itu Mr.AHY juga menelpon ke asrama akhwat. Dengan terpaksa kami harus bangun dari mimpi indah itu. Seluruh santri bergegas mengambil air wudhu, dan melaksanakan shalat tahajud. Setelah itu shalat subuh, dan menjalankan aktifitas seperti biasanya.
___@@@___
Pukul 06.00 musik mengalun di penjuru asrama, siapa lagi pelakunya kalo bukan Mr.AHY, begitulah setiap pagi ia memasang lagu-lagu untuk menyemangati pagi itu. Kesempatan bagi akhwat untuk me-request lagu-lagu lewat telepon. Haha
Pukul 06.30 musik yang mengalun berganti menjadi “info Insantama”, selanjutnya ayat Al-Qur’an mengalun menjadi penyejuk hati.
___@@@___
Pukul 07.15
Triingg… bel berbunyi. Nah ini baru bel masuk sekolah, seluruh santri dan murid berlari-lari bergegas masuk ke kelas masing-masing. Setelah itu apel pagi seperti biasanya. Triingg… bel berbunyi sebagai tanda pelajaran akan dimulai. Triingg ,,, bel berbunyi sebagai tanda pergantian pelajaran. Triingg bel berbunyi sebagai waktu istirahat, triingg bel berbunyi sampai akhirnya menjadi tanda waktu pulang sekolah. Alhamdulillah
___@@@___
Pukul 17.15
Triinggggggggg bel berbunyi panjang,, sungguh memekakan telinga. Dengan santai anak akhwat berkata “ ahh bel mandi untuk anak ikhwan tuh”. Sungguh benar-benar polos perkataannya.
Pukul 17.30
Triiingg bel berbunyi kembali. Nah dengan segera semua santri berlarian ke Aula, untuk bersiap-siap menunggu waktu magrib. Itulah bel yang bersejarah dalam kehidupanku di Insantama. Terima kasih untuk Mr.AHY yang telah mengingatkan kami dengan bel itu.
Anak jalanan juga punya hak yang sama seperti kita. Ia memiliki hak untuk hidup, hak mendapat kasih sayang, hak mendapat pendidikan, hak mendapat perlindungan. Tapi, apakah itu semua mereka dapatkan??? Sungguh tragisnya hak yang seharusnya mereka dapatkan, justru menjadi mimpi. Mengapa begitu tragisnya??? Itu semua karena kesalahan pemerintah yang tidak memperdulikan mereka. Apakah kalian pernah berfikir bagaimana perasaan mereka yang melihat kita pergi bersekolah? Apakah kalian tahu bagaimana perasaan mereka melihat kita tertawa bersama kedua orangtua kita? Sungguh dalam perasaan mereka sangat sedih, mereka iri, mereka merasa tuhan tidak adil. Saat kita sekolah, diam-diam mereka iri melihatnya, tidak ada kesempatan bagi mereka untuk menuntut ilmu, karena jika mereka sekolah keluarganya tidak dapat makan. Saat mereka melihat kita tertawa bersama kedua orangtua kita, jauh dalam hatinya ada perasaan sedih, mengapa? Karena banyak dari mereka yang tidak mendapat kasih sayang dari orangtuanya bahkan banyak dari mereka yang tidak memiliki orangtua. Apakah masih tidak bersyukur kita terhadap apa yang kita miliki??
Ya Allah begitu mirisnya hamba melihat potret anak jalanan. Mereka yang seharusnya memiliki kesempatan untuk menikmati kehidupan dunia, tapi justru sebaliknya. Kemiskinan yang mereka alami membuat mereka melakukan tindakan criminal. Mencuri, minum alcohol,pergaulan bebas, kekerasan, obat-obatan,dll. Apakah itu kesalahan mereka? Jika kalian mau tahu suatu fakta potret anak jalanan, saya punya sebuah kisah nyata.
“Suatu hari saya pergi bersama orangtua naik kereta api, tiba-tiba ada dua anak perempuan pengamen. Yang satu berumur sekitar 12 tahun membawa semacam radio pengamen berbentuk kotak, sedangkan satunya berumur sekitar 5 tahun membawa bungkus plastic permen. Apa yang terjadi ketika itu kereta penuh sesak, suasana panas. Sang kakak bernyanyi sedangkan adiknya meminta belas kasih, tapi adiknya yang masih belum mengerti hanya mengulurkan plastic itu. Kakak yang melihat hal tersebut kesal, karena adiknya hanya diam saja. Akhirnya sang kakak memukul kepala adiknya dengan kotak radio hingga sang adik menangis. Tidak hanya itu sang kakak juga memukul dan menyakiti sang adik. Tiba-tiba seorang bapak-bapak berkata pada kakaknya.
“jangan gitu dong kasihan adiknya,” kata bapak itu
“kalo ga gitu kita ga bisa makan om” jawab kakak itu dengan kasar
Apakah segitu mirisnya nasib anak jalanan???
Teman apakah kalian memikirkan hal yang sebenarnya selalu kita lihat?
Apakah kalian pernah berfikir, bagaimana cara menolong mereka?
Hai pemerintah, apakah kalian memikirkan nasib anak itu?
Ayo teman kita bantu mereka, jangan egois dengan kehidupan yang kita dapatkan. Pikirkan mereka yang tak pernah merasakannya. Bangunlah pemerintah, lihatlah mereka para calon pemimpin masa depan. Siapa lagi yang nantinya akan memegang kemerdekaan Negara, jika mereka saat ini sudah hancur?
Doa untuk saudaraku
Ya Allah izinkanlah mereka merasakan indahnya hidup ini
Berikanlah mereka kebahagiaan di dunia yang hanya sesaat ini
Dimanakah kasih sayang yang selalu mereka dambakan?
Dimanakah keadilan yang selalu mereka cari?
Ya Allah, bukakanlah mata hati penguasa negeri ini
Bukalah hati nuraninya, agar saudaraku mendapat haknya
Saudaraku bersabarlah kalian, hidup ini memang sulit
Tapi kalian harus tetap berjuang, jangan patah semangat
Hari ini adalah hari bahagia untuk keluarga Anton karna istrinya ibu Imel akan melahirkan putra pertamanya. Ibu Imel masuk keruang bersalin, sedangkan pak Anton menunggu diluar. Tak hentinya ia berdoa untuk kelancaran bersalin istrinya,karna anak inilah yang mereka tunggu sejak 5 tahun. Tak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi “eea,,eea,,eeaa,,”
“Alhamdulillah anakku lahir juga.” Kata pak Anton
Tapi tak lama kemudian terdengar lagi suara tangisan bayi “eea,,eea,,eea,”.
Setelah beberapa saat dokter keluar dari ruang bersalin.
“selamat pak anak bapak kembar perempuan” kata dokter
“yang benar dok? Alhamdulillah, terima kasih dok” kata pak Anton bahagia
Pak Anton segera masuk ke ruangan untuk melihat keadaan istri dan anaknya.
“pak anak kita kembar” kata bu Imel
“iya bu Alhamdulillah, kita punya anak kembar” jawab pak Anton
Pak Anton melihat keadaan anaknya,tapi ia terkejut karna ternyata salah satu putrinya kakinya lebih pendek dari sebelahnya. Pak Anton segera memberI tahu istrinya,istrinya pun terkejut. Dengan segera pak Anton menanyakan pada dokter. Setelah diperiksa, dokter menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi. Ternyata salah seorang putrinya mengalami cacat pada kakinya. Dengan pasrah keluarga pak Anton menerima keputusan tersebut.
Putri pertama yang normal bernama Dewi Ayu Cantika, sedangkan putri kedua mereka yang mengalami cacat bernama Dewi Ayu Cendana. Mereka diperlakukan dengan adil oleh ibu Imel, karena baginya kedua putrinya adalah anugrah yang berharga.
___@@@___
Lima tahun kemudian
“mama aku mau beli boneka itu” kata Cantika
“iya tapi Cendana juga dibeliin ya!” kata mama
“ihh mama kan aku yang minta, kenapa Cendana harus sama juga” protes Cantika
“kalian kan saudara kembar jadi harus sama terus” kata mama
Akhirnya mama membeli 2 boneka untuk Cantika dan Cendana. Memang sejak kecil mama membelikan mereka barang-barang yang sama. Karena mama tidak ingin membedakan mereka semua, apalagi pada Cendana yang memiliki kekurangan. Mereka berdua juga saling menyayangi satu sama lain. Meskipun kembar tapi mereka memiliki sifat yang berbeda. Cantika lebih egois, sedangkan Cendana jauh lebih pengalah.
___@@@___
11 tahun kemudian
“Cendana cepetan mandinya gue juga mau mandi” teriak Cantika
“iya kak sebentar, aku lagi mau pakai baju” jawab Cendana
Tak lama kemudian Cendana keluar dari kamar mandi dengan pincang, memang kekurangan Cendana adalah ukuran kakinya yang berbeda sehingga ia kesulitan berjalan.
“lama banget sih lo mandi, kaya putri keraton aja” omel Cantika
“maaf ka tadi aku kesusahan, kakak tau sendiri keadaanku” jawab Cendana
“udah minggir gue mau mandi” usir Cantika
Setelah mandi Cantika dan Cendana sarapan bersama mamanya, kebetulan papanya sedang tugas keluar negeri selama 2 bulan. Mereka sarapan bersama, setelah itu mereka berdua segera berpamitan pada mama. Mereka berangkat sekolah diantar oleh supir keluarganya yaitu pak dayat.
___@@@___
SMA Jakarta International School
Cantika dan Cendana bersekolah di JIS, mereka beruntung karena dapat masuk SMA terbaik di Jakarta. Tak heran jika pergaulannya tingkat atas, tapi tidak dengan Cendana yang lebih memilih bertingkah sederhana. Hal itu membuat Cantika malas berinteraksi dengan Cendana, selain ia malas dengan Cendana yang sederhana ia juga malu karena Cendana cacat.
Kringg… kringgg…. Bel masuk berbunyi, seluruh murid JIS masuk ke kelas masing-masing. Mereka memulai aktifitas belajar sejak pagi hingga siang hari. Ketika bel pulang berbunyi semua murid berhamburan keluar.
“eh stella kita jalan ke mall yuk !!” ajak Cantika
“ayo gue juga udah boring nich,kita shopping” kata stella
“ya udah bawa mobil lo aja ya” kata Cantika
“ok deh !”
Cantika pun segera menemui Cendana secara diam-diam.
“dan bilangin ke mama gue ada tugas jadi pulang malam” kata Cantika
“emang ada tugas apa ka? Kok aku ga tau, padahal kita satu kelas” tanya Cendana
“udah deh lo bilang aja gitu ke mama” kata Cantika
“iya deh ka” jawab Cendana
Akhirnya Cendana pulang kerumah, dengan supirnya sedangkan Cantika seperti biasa ia menghabiskan uangnya dengan shopping ke mall. Ketika sampai rumah Cendana mengatakan apa yang diperintah kakaknya pada mama. Tapi mama tau kalo cendan bohong, karena mama sudah mengetahui kebiasaan Cantika.
“sepertinya Cantika harus diberi pelajaran agar sederhana” ucap mama dalam hati
___@@@___
Pukul 22.00 WIB
Cantika baru saja pulang dengan banyak belanjaan di tangannya.
“ahh pasti mama sudah tidur” kata Cantika
Cekkrekk,,, Cantika membuka pintu rumah. Ia terkejut melihat pemandangan di depannya, mama dan Cendana menangis tersedu-sedu, sambil berpelukan.
“mama, kenapa nangis” tanya Cantika
“ki,,ta diusir dari rumah, papa bangkrut” kata mama masih menangis
“ga mungkin,harta papa kan melimpah” kata Cantika
“papa ketipu, besok kita harus pindah” kata mama
“ GA MUNGKIN……. Aku ga mau miskin” kata Cantika
“ka kita harus bersyukur, karena papa masih punya sedikit uang untuk mengontrak rumah” kata Cendana
___@@@___
Pagi harinya
Mama,Cendana,Cantika pindah kerumah kontrakan. Rumah itu amat kecil, dan sangat jelek. Cantika tidak bisa menerima kenyataan tersebut, ia tidak mau masuk kedalam rumah. Ia merasa jijik, sedangkan mama dan Cendana sudah masuk kedalam rumah dan membersihkan tempat itu.
“Cantika ayo masuk, bantu mama membersihkan rumah” kata mama
“aku jijik masuk kedalam rumah itu” kata Cantika
Mama dan Cendana maklum atas perilaku Cantika, akhirnya mereka berdua yang membersihkan rumah tersebut. Pada malam hari Cantika pun mengeluh karena rumah tersebut tidak ber-AC, selain itu Cantika pun marah karena makanannya hanya dengan tempe tahu. Tapi mama membiarkannya sendiri, karena mama ingin ia berfikir.
“ma, kenapa papa ga pulang untuk merebut harta kita lagi” tanya Cantika
“papa ga punya ongkos untuk pulang dari Aussie” kata mama
Begitulah kehidupan mereka, setiap pagi Cantika dan Cendana berangkat sekolah naik sepeda jelek. Karena mobil mereka juga disita oleh bank. Cantika harus terbiasa menghilangkan gengsinya terhadap teman-temannya. Cantika mulai terbiasa membantu mama dirumah, ia pun dapat bersikap lembut pada Cendana. Hingga pada puncaknya ketika seorang cowok yang disukai Cantika, ternyata cowok itu menyukai Cendana. Hal itu membuat Cantika marah besar, Cantika selalu bersikap jahat pada Cendana. Sedangkan Cendana, ia tetap bersikap baik pada kakaknya.
___@@@___
Pada suatu hari Cantika mengalami musibah, ia terjatuh dikamar mandi, darah bercucuran dari tubuhnya. Mama segera membawanya ke rumah sakit. Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa Cantika kekurangan darah, dan persediaan darah sedang habis.
Setelah mencari-cari darah yang sesuai, ternyata tidak ditemukan. Akhirnya Cendana menawarkan darahnya untuk disumbangkan pada kakaknya. Ternyata darahnya sama, akhirnya darah Cendanalah yang digunakan untuk menolong Cantika. Setelah beberapa lama Cantika pun sadar,dengan segera mama, dan Cendana yang masih lemah masuk keruang perawatan.
“kamu udah sadar Cantika” tanya mama
“iya ma” jawab Cantika lemah
“kamu harus berterima kasih pada Cendana yang memberikan darahnya untuk kamu” kata mama
“makasih Cendana, kamu telah baik padaku walaupun aku sering jahatin kamu” kata Cantika
“iya kak ga apa-apa, Cendana sayang kakak” kata Cendana
“kakak juga sayang kamu” kata Cantika
___@@@___
Seminggu kemudian
Cantika sudah diperbolehkan untuk pulang oleh dokter. Akhirnya Cantika dibawa pulang oleh mama dan Cendana. Sesampainya dirumah kontrakan, papa menyambut mereka. Semua terlihat bahagia, Cantika juga sudah segar kembali.
“papa udah punya uang ya, ko bisa pulang” kata Cantika
“iya papa pulang untuk jenguk kamu” kata papa
“papa maaf ya Cantika suka hambur-hamburkan uang papa untuk shopping”kata Cantika
“iya papa maafin,lain kali kamu harus bisa hidup sederhana”
“iya papa, mama dan Cendana maaf ya kalo Cantika sering buat sedih kalian” kata Cantika menyesal
“iya mama dan Cendana maafkan ,iya kan Cendana” kata mama
“pasti ma” jawab Cendana
“ya udah ayo kita pulang kerumah, pemilik rumah ini sudah rindu dengan gubuknya” ajak papa
“pulang kemana pa? kita diusir lagi dari rumah ini??” tanya Cantika
“kita pulang kerumah kita yang dulu” kata mama
“aku ga ngerti pa,ma, Cendana sebenarnya kenapa sich?” bingungCantika
Akhirnya Cendana menjelaskan semuanya dari awal hingga akhir. Bahwa sebenarnya semua ini adalah rencana papa dan mama agar kak Cantika berubah, dan mensyukuri apa yang ada. Ini semua hanya acting, tentang papa yang bangkrut, rumah gubuk, dan semuanya. Dan rencana ini ternyata berhasil, Cantika sudah berubah. Ia hidup sederhana, dan ia juga menyayangi Cendana adik kembarnya.
Dan keluarga mereka hidup bahagia selamanya. Cantika dan Cendana menjadi kakak adik sekaligus sahabat yang tak terpisahkan.
“Takkan mungkin kita bertahan, hidup dalam kesendirian
Panas terik hujan badai, kita lalui bersama
Saat hilang arah tujuan,kau tahu kemana berjalan
Meski terang,meski gelap kita lalui bersama”
Alunan lagu seindah biasa milik Siti Nurhaliza terdengar dari kamar Sasi, seperti biasa cewek cantik yang bernama Anastasya Sasilia Wulandari atau biasa disapa Sasi, memutar lagu favoritnya, tak bosan-bosannya ia memutar lagu itu. Tiba-tiba suara bunda menghentikan semuanya.
“Sasi… ayo sini bantu bunda masak !!! ”
“ahh bunda Sasi malas, kenapa ga suruh bi Inah aja?”
“Sasi bi Inah ga masuk, makanya kamu keluar bantu bunda”
“iya,iya, Sasi keluar” dengan terpaksa Sasi keluar
Hari ini bunda masak banyak sekali, makanannya pun enak-enak. Sepertinya akan ada pesta besar dech dirumahnya. Mulai dari daging, ikan, kepiting, sayuran, dan buah-buahan.
“bunda banyak banget masaknya, emang ada acara apa? “ tanya Sasi
“oh nanti malam sahabat bunda datang dari Bali sama keluarganya, jadi bunda menyiapkan makan malam yang spesial” jawab bunda seraya tersenyum
“kaya presiden aja sampe segitunya bunda” Sasi merengut
“ehh kan jarang-jarang, lagian kita harus memperlakukan tamu dengan baik, udah cepet kamu potongin sayurannya.” perintah bunda
Sasi dan bundanya sibuk menyiapkan makan malam tak lupa ruangan dihias dengan rapi. Tak heran kalo Sasi bilang bahwa tamunya itu adalah presiden, karna pelayanannya begitu istimewa. Bunda cerita kalau sahabatnya punya anak, rencananya kalo anaknya itu akan tinggal dirumah Sasi dan bersekolah disekolahan Sasi.
___SSS___
Ting … tong… ting… tong… suara bel rumah Sasi berbunyi, dengan segera bunda membuka pintu. Ternyata sahabat bunda dari Bali sudah datang, ia datang dengan suami dan anaknya. Dengan senang hati bunda mempersilahkan tamunya masuk, dan mereka berbincang-bincang diruang tamu.
“sas,, tolong buatin minum untuk tamunya 3 orang ya!!” kata bunda
“iya bunda, emang presidennya udah datang??” canda Sasi
“ehh cepet kamu buatin dulu, kasihan mereka baru sampai” omel bunda
“siiip bos bunda hehe!!! Sasi tertawa melihat bundanya
Sasi segera membuat minuman untuk tamu bundanya. Tak lupa ia menyuguhkan makanan ringan. Setelah itu Sasi segera mengantarkan minuman dan makanan untuk tamu bundanya diruang tamu.
“silahkan diminum tante,om” kata Sasi
“nah ini anak saya Sasi jeng” kata bunda memperkenalkan Sasi
“oh sudah besar ya sekarang” kata sahabat bunda
“Sasi ini tante Widi dan om Vidi, dan ini anaknya Adist” kata bunda
“saya Anastasya Sasilia Wulandari biasa dipanggil Sasi” kata Sasi
“Adist ayo kenalan dulu sama Sasi, nanti kamu akan bersekolah ditempat Sasi” kata tante Widi
“saya Adistya Putra Nuraga” kata Adist dengan dingin
Hah, cowok dingin ini bakal tinggal dan sekolah bareng aku?? Ih dasar nyebelin banget sich, mana sok keren gayanya. Bunda kok mau aja sich nampung cowok kaya gini. Kata Sasi dalam hatinya. Acara makan malam pun berlangsung, tak hentinya bunda dan tante Widi berbicara, maklum mereka berdua sudah lama tidak bertemu, om Vidi hanya ikut mendengarkan perbincangan dua ibu-ibu itu. Sedangkan Adist ia mengasingkan diri di taman belakang, sambil memainkan blackberry nya. Tiba-tiba Sasi menghampiri Adist dan mengajak cowok itu berbicara.
“hai Adist, kenapa kamu diem aja?” tanya Sasi
Adist hanya menggeleng, ketika ditanya Sasi
“aku harap kita bisa akrab, karna nanti kamu bakal tinggal dan sekolah bareng aku”
“ga usah sok akrab dech” jawab Adist dingin
“what?? Kasar banget jadi cowok, ga usah sok cool” Sasi emosi dan pergi meninggalkan Adist
___SSS___
Senin,31 Mei 2010
Suasana dikelas 10.1 SMA Karya Bangsa ribut, anak cewek sibuk membicarakan mengenai anak baru yang katanya cowok itu. Biasalah cewek-cewek mulai centil kalo denger ada cowok murid baru. Siapa tau cowoknya keren dan bisa dijadiin kecengan, ckckck. Tak lama kemudian suasana hening karna bu Uliya masuk kelas.
“anak-anak hari ini kalian akan dapat teman baru dari Bali” kata bu Uliya,sambil memanggil murid baru itu
“baik anak-anak kenalkan ini Adist dari Bali,silahkan Adist kamu perkenalkan diri” kata bu Uliya
“saya Adistya Putra Nuraga, asal Bali trima kasih” singkat Adist
“Adist kamu duduk dibelakang Sasi dan silahkan beradaptasi” perintah bu Uliya
Pelajaran berlangsung dengan tenang, bu Uliya menjelaskan tentang unsure kimia.
___SSS___
Kringggg…. Kring…. Bel istirahat berbunyi semua siswa keluar kelas dan berpencar ke tujuannya masing-masing. Sasi dan Ais seperti biasa ke kantin untuk menikmati mie ayam pak ucup. Setelah memsiesan mie ayam mereka mencari tempat yang enak, disekitar mereka banyak cewek-cewek yang juga sedang makan. Tanpa sengaja Sasi mendengar perbincangan mereka tentang seorang cowok, yang dikenalnya.
“eh ternyata si Adist yang anak baru boleh juga tuch dijadiin kecengan” kata salah seorang siswi
“iya bener, keren banget tuch cowok, udah punya cewek belum ya dia?” temannya menimpali
“ahh pokoknya aku harus bisa jadi cewekya” kata siswi itu
Tak lama kemudian Adist ke kantin dengan Fradya, spontan cewek-cewek ribut manggil-manggil nama Adist. Mereka berbondong-bondong menarik tangan Adist. Sasi yang melihat hal itu hanya terdiam tak bisa bicara. Ia kaget ternyata cowok dingin itu banyak penggemarnya.
Kringgg…kringgg… bel masuk berbunyi kembali semua murid kembali ke kelas masing-masing begitu pula Sasi dan Adist. Pelajaran matematika dilanjutkan, hingga waktu pelajaran berakhir. Siswa-siswi bubar keluar dari kelas dan bergegas pulang. Tapi ada beberapa cewek centil yang datang dan mengajak Adist pulang bareng, tapi Adist menolak dan berkata bahwa ia pulang dengan Sasi. Akhirnya para cewek-cewek itu ber “yahh” ria karna kecewa. Adist dan Sasi pulang bareng,mereka dijemput pak acung supir Sasi.
___SSS___
Dirumah Sasi
“gimana Adist hari pertama disekolah?? ” tanya bunda ketika Adist pulang
“baik tante” jawab Adist singkat
“ya sudah baguslah,pasti mama kamu senang,sekarang Adist dan Sasi makan dulu” suruh bunda
“iya bundaku sayang” jawab Sasi
Setelah makan siang Adist dan Sasi masuk ke kamar mereka masing-masing, dan mengerjakan kesibukannya. Adist sibuk bermain game di laptopnya, sedangkan Sasi sibuk menulis diary tentang hari ini.
“pernah kita jatuh mencoba berdiri
Menahan sakit dan menangis
Tapi arti hidup lebih dari ini
Dan kita mencoba melawan”
Tak lupa lagu Siti Nurhaliza menghiasi kamar Sasi.
Tiba-tiba kedua kamar itu menjadi hening, ternyata mereka berdua tertidur, hingga akhirnya bunda membangunkan mereka ketika sudah menjelang maghrib. Setelah maghrib mereka makan malam bersama dan kemudian belajar dikamarnya masing-masing.
___SSS___
Kuukkuruyuukkkkkk…….. petok,,petokk suara ayam jantan membangunkan semua manusia dari tidur lelapnya. Matahari muncul memberikan sinar terangnya, burung bernyanyi dengan merdu, embun membasahi rumput, pedagang menjajakan dagangannya. Hari ini hari minggu tak terasa sudah seminggu Adist tinggal dirumah Sasi. Bunda menyuruh Sasi untuk mengajak Adist olahraga keliling komplek, dengan terpaksa Sasi mengajak cowok dingin itu. Mereka lari keliling komplek, tak banyak yang mereka lakukan karna sepanjang jalan mereka hanya diam.
Sasi merasa bosan dengan sikap Adist, tiba-tiba saat sedang melamun Sasi tidak sadar ada motor dibelakangnya dan nyaris Sasi tertabarak motor itu,tapi Adist segera menarik Sasi ke sisi jalan. Sasi pun terkejut dengan kejadian yang baru dialaminya,Adist pun terjatuh ke aspal karna tadi menarik Sasi.
“kamu tuch bodoh ya, ga lihat ada motor??mata kamu ditaro dmana??”kata Adist kasar
“maaf tadi aku lagi melamun.” Jawab Sasi gugup
“ngapain melamun kaya orang stress aja,kalo tadi kamu ketabrak aku harus tanggung jawab sama bundamu” kata Adist sambil memegang kakinya yang luka
“aku bener-bener minta maaf, lagian kamu juga ga usah bentak aku kasar kaya gitu”
“udah bagus ditolongin, malah marah lagi. Dasar ga tau trima kasih” kata Adist
Mereka pun pulang kerumah, Sasi membantu Adist berjalan sampai rumah. Sesampainya dirumah bunda panic melihat kaki Adist yang luka ditambah ketika mendengar cerita tentang kejadian tadi. Adist pun disuruh istirahat sama bunda.
___SSS___
SMA Karya Bangsa
Sekolah gempar ketika anak-anak cewek mendengar berita tentang musibah yang menimpa Adist, apalgi ketika mereka tahu penyebabnya adalah karna Adist menolong Sasi. Mereka semua tambah kesal dengan Sasi.
“iya kemarin aku hampir ketabrak trus dia nolongin aku” kata Sasi
“genk cewek centil mau nengokin dia tuch, kamu tau rumahnya dimana?? Soalnya yang aku tau kamu suka datang bareng dia” kata Fitri
“tau, kan dia tinggal bareng aku” jawab Sasi
“hah??? Dia tinggal bareng kamu??? Ko bisa?” Fitri terkejut
Akhirnya Sasi menceritakan semuanya, dari awal hingga akhir. Bukan hanya Fitri yang terkejut tapi genk cewek centil pun terkejut mendengar hal itu. Mereka semakin cemburu dengan Sasi, karna peluang Sasi untuk dekat dengan Adist makin besar.
___SSS___
Genk cewek centil pun semakin sering membuat rencana untuk mencelakakan Sasi, agar peluang Adist suka dengan Sasi semakin kecil. Tapi dengan rencana genk centil itu justru Adist menjadi pahlawan yang selalu menolong Sasi. Karna itulah akhirnya Adist dan Sasi semakin dekat, mereka tidak saling bersikap dingin lagi,bahkan mereka berdua saling curhat. Benih-benih mulai tumbuh seiring berjalannya waktu ditengah kebersamaan mereka. Diam-diam Adist menyukai sosok Sasi yang sederhana dan sabar, begitupun seBaliknya Sasi juga menyukai sosok Adist yang misterius tapi pahlawan baginya. Tapi maklum mereka sama-sama malu.
___SSS___
Dua tahun kemudian
Tanpa terasa tiga tahun Adist melalui waktu bersama keluarga Sasi. Perasaan yang ada dalam hati Adist semakin tumbuh,namun seminggu lagi perpisahan kelulusan akan berlangsung. Setelah itu Adist akan kemBali ke Bali dan melanjutkan kuliah ke jepang. Itu artinya Sasi tidak akan bertemu dengan Adist lagi. Sasi mempersiapkan kenang-kenangan untuk Adist, begitu juga dengan Adist ia mempersiapkan kado istimewa untuk perpisahannya dengan Sasi. Adist pun berencana untuk mengungkapkan perasaannya pada Sasi, agar kelak tidak ada penyesalan dalam dirinya.
___SSS___
Perpisahan tiba , acara disekolah begitu meriah semua murid menikmatinya dengan suasana senang. Tapi tidak dengan Adist dan Sasi, mereka justru sedih karna akan berpisah. Setelah acara selesai Adist meminta Sasi untuk datang ke taman, sebagai perpisahan dan ucapan terima kasih. Sasi datang memenuhi permintaan Adist,setelah sampai taman mereka berdua terdiam.
“Sasi memulai pembicaraan, hati-hati ya Adist smoga kamu sukses” kata Sasi
“trima kasih Sasi, smoga kamu juga sukses” jawab Adist
Mereka saling terdiam, tiba-tiba Sasi memberikan kotak kecil untu Adist sebagai kenang-kenangan. Setelah dibuka ternyata isinya jam tangan dan bingkai kecil yang tertutup. Sasi melarang Adist membuka bingkai itu. Adist pun memberikan kotak kecil yang ternyata isinya kalung putih berinisial AS. Sasi memakai kalung itu, dengan bahagia. Tak lama kemudian Adist berkata :
“Sasi aku suka sama kamu sejak awal kita kenal, tapi aku masih belum bisa menghilangkan rasa traumaku tentang cewek,karna dulu aku pernah disakitin.tapi setelah kenal kamu aku ngerasa kamu beda, walaupun kamu galak, cerewet, pemarah,dll. Aku tetep suka sama kamu, dan aku harap kamu bisa ngerti itu. Bentar lagi aku pergi jauh dan ga tau kapan kembali, aku pingin kamu tunggu aku. Apa kamu mau??” tanya Adist
“Adist jujur walaupun kamu cowok yang dingin,sok cool, kasr,dll.tapi aku juga suka kamu,karna kamu selalu jadi pahlawan untuk aku. Insya allah aku akan tunggu kamu, sampai nanti. Tetap ingat aku, dan jaga jam itu karna nanti kita akan ketemu dengan membawa kado ini masing-masing. Kalo hilang berarti kita tidak bisa bersatu.” Kata Sasi
“baik Sasi akan aku jaga jam dan perasaan ini untuk kamu” jawab Adist
Setelah itu Adist dan Sasi pulang ke rumah, Adist segera merapikan barang-barangnya karna sebentar lagi ia harus kemBali ke Bali. Dan meninggalkan Sasi sendiri. Setelah berkemas Adist segera berpamitan pada bunda Sasi, dan juga pada Sasi. Adist berterima kasih atas kebaikan keluarga Sasi yang mau menampungnya selama tiga tahun. Adist pun pergi meninggalkan rumah keluraga Sasi dan bergegas menuju bandara. Dan terbanglah pesawat yang ditumpangi Adist menuju Bali.
___SSS___
Empat tahun kemudian
“Sasi umur kamu udah 22 tahun kapan kamu mau cari jodoh?” kata bunda
“ihh bunda Sasi ga mau bicarain masalah itu,nanti aja ya kapan-kapan” jawab Sasi
“terpaksa bunda harus jodohin kamu sama anak temen bunda dari luar negri”
“bunda apa-apaan sich emang ini zaman siti nurbaya apa??jodoh-jodohan” kata Sasi
“besok kamu ikut bunda ketemu sama anak temen bunda,harus ga ada enggak” tegas bunda
“terserah bunda Sasi males.” Jawabnya
___SSS___
Besok harinya Sasi dan bunda pergi ke restoran istana nelayan untuk bertemu temennya bunda. Ternyata temennya bunda tidak bisa datang hanya anaknya dan tantenya yang mewakilkan.
“oh jadi ini Sasi yang mau dijodohin sama nuraga?” kata tante Desi
“iya, nuraga mana??” tanya bunda
“nuraga lagi ke toilet sebentar” kata tante Desi
“bunda pokoknya Sasi ga mau dijodohin sama yang namanya nuraga itu” Sasi melawan
“tapi nuraga baik Sasi,kamu cocok sama dia” kata bunda
“Sasi ga mau,, Sasi ga suka, pokoknya Sasi menolak” teriak Sasi
Tiba-tiba cowok yang bernama nuraga itu datang. Ternyata nuraga sudah mendengar perkataan Sasi,karna tanpa sengaja ia menguping.
“ya sudah kalo kamu ga mau terima perjodohan itu, mungkin jam ini lebih baik aku buang” kata nuraga
Sasi menoleh ke sumber suara tersebut, tiba-tiba ia menjerit karna cowok yang bernama nuraga itu adalah Adist, cowok yang masih ada dalam pikirannya.
“bunda aku mau kalo sama Adist,” kata Sasi
“katanya ga mau, ya udah aku cari cewek lain aja” canda Adist
“ya udah kalo gitu cari aja sana, ga usah sama aku” rajuk Sasi
“dasar anak kecil masa gitu aja marah, aku tetep setia sama kamu kok” rayu Adist
Akhirnya perjodohan itu berjalan dengan lancar, Sasi dan Adist hidup bahagia berdua. Kenangan mereka semenjak SMA dijadikan sebagai kisah menarik yang dituangkan dalam tumpahan tinta diatas kertas. Mereka menjadi kisah roman yang ada di zaman sekarang, ohh so sweet. Adist dan Sasi hidup bersama hingga kakek dan nenek, mereka tetap menyimpan jam serta kalung berinisial AS selamanya. Hari itu juga mereka membuat ukiran dipohon yang menjadi saksi kebahagiaan mereka.
Takkan mungkin kita bertahan hidup dalam kesendirian
Panas terik hujan badai kita lalui bersama
Saat hilang arah tujuan kau tahu kemana berjalan
Meski terang meski gelap kita lalui bersama
Pernah kita jatuh mencoba berdiri menahan sakit dan menangis
Tapi arti hidup lebih dari itu dan kita mencoba melawan
Suara riuh menghiasi kelas 10 D yang terletak di ujung koridor, memang kelas ini terkenal paling rebut dan anak-anaknya nakal. Berbeda dengan kelas 10 A yang tenang dan anak-anaknyabaik. Entah mengapa ada pemisahan antara murid yang pintar dengan yang kurang. Seperti biasa kelas 10 D ribut lagi, guru-guru sudah tidak mau masuk kelas karna sudah bosan menghadapi anak-anak itu. Dalam kelas itu ada satu anak yang hanya bisa terdiam karna hari ini ia tidak dapat belajar lagi. Dia adalah Rani, seorang siswi yang memiliki keterbatasan biaya sehingga ia tidak mendapat pengajaran secara lebih baik.
“ya Allah apakah ini nasib untuk anak yang tidak mampu seperti aku??” batin Rani
Ayah Rani hanya seorang pemulung, sedangkan ibunya hanya tukang cuci keliling. Ia memiliki 4 orang adik yang bersekolah di sekolah kolong jembatan. Karna keterbatasan ayahnya hanya mampu menyekolahkan Rani. Untungnya pihak sekolah bisa menerima Rani walaupun, ia harus masuk kelas 10 D yang lebih sering tidak ada guru. Tapi, Rani tidak hanya bergantung pada gurunya ia biasa belajar dengan membaca buku di perpustakaan.
“Rani bagaimana pelajaran hari ini??” ayahnya bertanya
“baik ayah, Alhamdulillah Rani bisa mengikuti” Rani berbohong
“kamu harus belajar dengan rajin biar kamu bisa sukses, jangan seperti ayah yang hanya menjadi buruh” pesan ayahnya
“”ia ayah Rani akan sungguh-sungguh” kata Rani
Rani bukanlah anak yang manja ia mengerti kondisi keluarganya, setelah pulang sekolah ia bertugas untuk mengurus adik-adiknya. Terkadang ia harus menggantikan pekerjaan ibunya jika ibu sedang sakit. Bukan berarti Rani tidak punya keingInan, tapi melihat kondisi ekonominya yang sangat kurang ia hanya bisa berandai-andai. Ia iri melihat teman-temannya yang berpakaian bagus dan bergaya bagai model, sedangkan ia?? Hanya memakai pakaian yang didapat ayahnya dari hasil memulung.Rani gemar menulis, ia sering menulis puisi dan cerita-cerita mengenai kehidupannya.
“ayah, ibu Rani sekolah dulu ya” Rani pamit pada kedua oang tuanya
“hati-hati ya nak, jangan lupa belajar sungguh-sungguh” pesan ayah
“siiip deh ayah Rani pasti ingat pesan ayah” jawab Rani
Rani berangkat sekolah berjalan kaki, ia tidak dibekali uang jajan seperti teman-temannya.
“Rani !!! kamu mau bareng aku ga??” Silmi temannya mengajak berangkat bareng
“terima kasih sil tapi aku takut merepotkan” jawab Rani dengan sopan
“udah ga apa-apa kaya sama orang lain aja, nanti kamu telat loch” bujuk Silmi
Akhirnya karna dipaksa Rani menerima tawaran Silmi, Rani masuk ke dalam mobil Silmi dan berangkat ke sekolah bersama. Di dalam mobil terjadi percakapan antara dua sahabat itu.
“ran, kenapa kamu ga minta pindah kelas aja??? Kan kelas kamu jarang ada guru, pastinya kamu jadi ga bisa belajar” Tanya Silmi
“aku sih maunya kaya gitu, tapi ayahku ga sanggup membiayai aku. Udah bagus aku bisa sekolah dengan biaya ringan, walaupun jarang ada guru” kata Rani
“nanti aku bilang ke ayahku deh biar bantu kamu”
“ga perlu sil, walau aku ga mampu tapi aku ga mau ngeropotin orang lain” jawab Rani
Akhirnya mereka berdua sampai di sekolah, terlihat banyak murid yang sudah berdatangan. Sekolah Rani adalah sekolah yang cukup bagus, makanya ga heran kalo rata-rata temannya berasal dari keluarga mampu.
“hai sil, udah dateng kamu ?? kok sekolah ngajak pembantu??” kata Ina sambil menunjuk Rani
“Ina kok kamu gitu sih!! Rani kan temen kita juga.” Kata Silmi
“hah!!! Temen??? Dia, si anak miskin itu temen aku?? Maksih deh” jawab Ina ketus
“udahlah sil, mungkin bener kata Ina. Aku emang ga pantes berteman sama kalian” Rani sedih
“gak, ran kamu dan yang lain itu sama, kamu temen aku kok” hibur Silmi
“aku ke kelas duluan ya, aku harus belajar” Rani pergi meninggalkan Silmi dan Ina dengan perasaan sedih
Di kelas Rani membaca buku pelajaran yang dipinjam dari perpustakaan. Ia tidak mampu membeli buku, jadi ia hanya bisa meminjam. Sepeti biasa Rani belajar sendiri, karna guru-guru enggan masuk kelas. Walaupun ia belajar sendiri, nilai Rani cukup tinggi bahkania langganan menjadijuara baik di kelas ataupun di sekolah. Tapi pihak sekolah tidak menghargai prestasi Rani. Karna kepandaiannya Silmi sering meminta Rani untuk menjadi guru pivatnya. Dengan senang hati Rani membantu sahabatnya untuk belajar.
Suatu hari ketika pulang sekolah ia melihat ibunya menangis.
“ibu kenapa menangis??” Tanya Rani
“adikmu keke sakit ran, panasnya tinggi dan ibu tidak punya uang” jawab ibu
“ya sudah kita bawa adik saja dulu, uang bisa dicari yang penting adik selamat”
Akhirnya setelah terjadi perdebatan antara Rani dan ibunya, mereka memutuskan untuk membawa keke ke puskesmas. Ternyata, pihakpuskesmas menyuruh ibu membawa keke ke rumah sakit karna puskesmas tidak bisa menangani keke. Keke dibawa ke rumah sakit, ternyata keke terkena demam berdarah dan tifus. Keke harus dirawat, Rani dan ibunya bingung karna biaya rumah sakit sangat mahal. Mereka tidak tau harus mencari uang kemana lagi. Karna itu Rani tidak sekolah untuk menggantikan pekerjaan ibunya sebagai tukang cuci. Sahabatnya Silmi mecari informasi mengenai Rani, dan setelah ia tau alasan Rani tidak masuk Silmi segera menemui Rani.
“ran kamu jahat banget ga ngasih tau aku, aku kan bisa bantu kamu” kata Silmi ketika bertemu Rani
“maaf sil aku udah bilang kalo aku ga mau ngerepotin kamu, lagian kamu gap antes berteman dengan aku yang miskin” jawab Rani
“ran semua orang sama dimata Allah, bukan karna kaya atau miskin” jawab Silmi tegas
“maafkan aku Silmi, harusnya aku malu padamu karna kamu tidak menilai seseorang dari jabatan”
Akhirnya Silmi meminta ayahnya untuk membantu biaya pengobatan keke hingga sembuh. Keke pun sudah diizinkan pulang dari rumah sakit, Rani pun dapat bersekolah seperti biasa.
Suatu hari Ina yang memang tidak senang dengan persahabatan Silmi dan Rani, menghasut Silmi.
“sil, kamu tau ga ternyata Rani hanya memanfaatkan kebaikan kamu saja” hasut Ina
“maksud kamu apa?? Jangan suka menjelekan orang” kata Silmi
“Rani itu beteman supaya bisa dapat keuntungan dari kamu. Dia itu manfaatin harta kamu, aku denger sendiri dia bilang kalo dia ga perlu susah-susah kerja karna udah ada kamu gudang uang dia” kata Ina
“gak mungkin Rani kaya gitu, aku kenal dia. Dia bukan orang yang kaya kamu bilang”
“kamu lihat aja buktinya dia ga pernah main lagi kan sama kamu, sejak ayahmu membantu biaya adiknya” hasut Ina meyakinkan Silmi
Silmi terdiam memikirkan kata-kata Ina, memang benar Rani sudah tidak pernah bermain dengan Silmi bahkan jika Rani bertemu Silmi Rani pergi menjauh. Sebenarnya Rani diancam oleh Ina agar tidak dekat dengan Silmi, karna ia hanya membuat susah Silmi saja. Dan jika ia dekat dengan Silmi maka Ina akan mencelakai ibunya yang bekerja di rumah Ina, Rani takut dengan ancaman itumakanya Rani menjauh dari Silmi. Suatu hari Silmi bertemu Rani dan menarik Rani untuk berbicara.
“ran kenapa kamu menjauh dari aku??” Tanya Silmi
“gak kenapa-napa” jawab Rani
“aku punya salah sama kamu???”
“gak ko,lebih baik kamu ga usah berteman sama aku, aku udah punya temen baru” jawab Rani
“jadi bener kata Ina kamu hanya manfaatin aku aja. Kamu temenan sama aku karna ada maunya, setelah kamu dapat semuanya kamu tinggalin aku!! Kamu jahat ran, aku kira kamu tulus berteman sama aku. Kalo aku tau dari dulu aku gak mau jadi temen kamu” Silmi menangis dan pergi
Dalam hati Rani menangis dan meminta maaf pada Silmi, ia ingin menjelaskan semuanya pada Silmi tapi ia takut ancaman Ina. Semuanya sudah berakhir, sejak saat itu Silmi tidak pernah mau bertemu dan ngobrol sama Rani. Silmi telah termakan hasutan Ina.
Suatu hari Rani mendapat kabar bahwa Silmi dirawat karna kecelakaan, dan dalam keadaan kritis. Rani dating ke rumah sakit, awalnya ia diusir oleh Ina yang ada disana tapi untungnya orang tua Silmi mengizinkan Rani melihat keadaan Silmi. Ternyata Silmi membutuhkan donor darah, tapi persediaan darah habis. Untungnya Rani memiliki golongan darah yang sama, oleh itu Rani mendonorkan darahnya untuk Silmi. Silmi pun berhasil melewati masa kritis, Rani yang masih lemah diusir pulang oleh Ina. Rani pun pulang dengan keadaan lemah.
Silmi sadar dan terbangun dari masa kritis, saat Silmi sudah sadar Ina berkata
“sil akhirnya kamu sadar, aku nungguin kamu disini dan aku ela mendonorkan darahku untuk kamu” Ina berbohong
“terima kasih Ina kamu memang teman yang baik, seandainya Rani tulus berteman denganku” jawab Silmi lemah
“udah dech kamu ga usah ngurusin si parasit itu” kata Ina
Dokter datang dan masuk ke kamar ubtuk memeriksa Silmi, Ina pun keluar dari ruangan.
“untung teman kamu mendonorkan darahnya sehingga kamu bisa selamat” kata dokter
“makasih dok, teman saya memang baik” jawab Silmi
“tapi saya bingung kenapa dia pergi meninggalkan rumah sakit, padahal dia masih sangat lemah” kata dokter
“loch dok itu tadi kan teman saya mendonorkan darahnya” kata Silmi bingung
“bukan dia orangnya,, justru saya sedang mencari teman kamu untuk memberi vitamin” kata dokter
Dari dokter Silmi pun tau bahwa yang mendonorkan darah untuknya adalah Rani bukan Ina. Silmi pun marah karna ia berbohong dan ternyata Ina juga yang telah mengusir Rani. Setelah sembuh Silmi mengunjungi Rani.
“ran terima kasih karna kamu telah menolong nyawaku” kata Silmi
“sama-sama sil, maaf aku tidak bermaksud memanfaatkan kamu” Rani pun menceritakan yang terjadi sebenarnya.
Silmi pun semakin tau bahwa Ina telah memfitnah Rani.
“sil aku memang tidak mampu, tapi aku tulus berteman dengan kamu. Tak ada niat sedikit pun untuk mencari keuntungan dari kamu, aku benar-benar ingin menjadi sahabat kamu” kata Rani
Mereka berdua pun berpelukan, mereka hanyut dalam tangisan bahagia. Akhirnya Silmi dan Rani menjadi sahabat sejati, mereka tidak pernah terhasut lagi oleh omongan orang lain. Sekarang ayah Rani bekerja di perusahaan ayahnya Silmi, dan ibu Rani diberi modal untuk membuka usaha, sedangkan Rani dibiayai sekolah bersama-sama dengan Silmi. Itulah akhir persahabatan Rani dan Silmi, persahabatan yang tidak pernah berakhir hingga mereka tua.