Welcome to Cerita Sobrina

Thursday, December 30, 2010

jodohku dirumahku


JODOHKU DIRUMAHKU
By : Sobrina Fitriyah Ch

“Takkan mungkin kita bertahan, hidup dalam kesendirian
Panas terik hujan badai, kita lalui bersama
Saat hilang arah tujuan,kau tahu kemana berjalan
Meski terang,meski gelap kita lalui bersama”
Alunan lagu seindah biasa milik Siti Nurhaliza terdengar dari kamar Sasi, seperti biasa cewek cantik yang bernama Anastasya Sasilia Wulandari atau biasa disapa Sasi, memutar lagu favoritnya, tak bosan-bosannya ia memutar lagu itu. Tiba-tiba suara bunda menghentikan semuanya.
“Sasi… ayo sini bantu bunda masak !!! ”
“ahh bunda Sasi malas, kenapa ga suruh bi Inah aja?”
“Sasi bi Inah ga masuk, makanya kamu keluar bantu bunda”
“iya,iya, Sasi keluar” dengan terpaksa Sasi keluar
Hari ini bunda masak banyak sekali, makanannya pun enak-enak. Sepertinya akan ada pesta besar dech dirumahnya. Mulai dari daging, ikan, kepiting, sayuran, dan buah-buahan.
“bunda banyak banget masaknya, emang ada acara apa? “ tanya Sasi
“oh nanti malam sahabat bunda datang dari Bali sama keluarganya, jadi bunda menyiapkan makan malam yang spesial” jawab bunda seraya tersenyum
“kaya presiden aja sampe segitunya bunda” Sasi merengut
“ehh kan jarang-jarang, lagian kita harus memperlakukan tamu dengan baik, udah cepet kamu potongin sayurannya.” perintah bunda
Sasi dan bundanya sibuk menyiapkan makan malam tak lupa ruangan dihias dengan rapi. Tak heran kalo Sasi bilang bahwa tamunya itu adalah presiden, karna pelayanannya begitu  istimewa. Bunda cerita kalau sahabatnya punya anak, rencananya kalo anaknya itu akan tinggal dirumah Sasi dan bersekolah disekolahan Sasi.
___SSS___
Ting … tong… ting… tong… suara bel rumah Sasi berbunyi, dengan segera bunda membuka pintu. Ternyata sahabat bunda dari Bali sudah datang, ia datang dengan suami dan anaknya. Dengan senang hati bunda mempersilahkan tamunya masuk, dan mereka berbincang-bincang diruang tamu.
“sas,, tolong buatin minum untuk tamunya 3 orang ya!!” kata bunda
“iya bunda, emang presidennya udah datang??” canda Sasi
“ehh cepet kamu buatin dulu, kasihan mereka baru sampai” omel bunda
“siiip bos bunda hehe!!! Sasi tertawa melihat bundanya
Sasi segera membuat minuman untuk tamu bundanya. Tak lupa ia menyuguhkan makanan ringan. Setelah itu Sasi segera mengantarkan minuman dan makanan untuk tamu bundanya diruang tamu.
“silahkan diminum tante,om” kata Sasi
“nah ini anak saya Sasi jeng” kata bunda memperkenalkan Sasi
“oh sudah besar ya sekarang” kata sahabat bunda
“Sasi ini tante Widi dan om Vidi, dan ini anaknya Adist” kata bunda
“saya Anastasya Sasilia Wulandari biasa dipanggil Sasi” kata Sasi
“Adist ayo kenalan dulu sama Sasi, nanti kamu akan bersekolah ditempat Sasi” kata tante Widi
“saya Adistya Putra Nuraga” kata Adist dengan dingin
Hah, cowok dingin ini bakal tinggal dan sekolah bareng aku?? Ih dasar nyebelin banget sich, mana sok keren gayanya. Bunda kok mau aja sich nampung cowok kaya gini. Kata Sasi dalam hatinya. Acara makan malam pun berlangsung, tak hentinya bunda dan tante Widi berbicara, maklum mereka berdua sudah lama tidak bertemu,  om Vidi hanya ikut mendengarkan perbincangan dua ibu-ibu itu. Sedangkan Adist ia mengasingkan diri di taman belakang, sambil memainkan blackberry nya. Tiba-tiba Sasi menghampiri Adist dan mengajak cowok itu berbicara.
hai Adist, kenapa kamu diem aja?” tanya Sasi
Adist hanya menggeleng, ketika ditanya Sasi
“aku harap kita bisa akrab, karna nanti kamu bakal tinggal dan sekolah bareng aku”
“ga usah sok akrab dech” jawab Adist dingin
“what?? Kasar banget jadi cowok, ga usah sok cool” Sasi emosi dan pergi meninggalkan Adist
___SSS___
Senin,31 Mei 2010
Suasana dikelas 10.1 SMA Karya Bangsa ribut, anak cewek sibuk membicarakan mengenai anak baru yang katanya cowok itu. Biasalah cewek-cewek mulai centil kalo denger ada cowok murid baru. Siapa tau cowoknya keren dan bisa dijadiin kecengan, ckckck. Tak lama kemudian suasana hening karna bu Uliya masuk kelas.
“anak-anak hari ini kalian akan dapat teman baru dari Bali” kata bu Uliya,sambil memanggil murid baru itu
“baik anak-anak kenalkan ini Adist dari Bali,silahkan Adist kamu perkenalkan diri” kata bu Uliya
“saya Adistya Putra Nuraga, asal Bali trima kasih” singkat Adist
“Adist kamu duduk dibelakang Sasi dan silahkan beradaptasi” perintah bu Uliya
Pelajaran berlangsung dengan tenang, bu Uliya menjelaskan tentang unsure kimia.
___SSS___
Kringggg…. Kring…. Bel istirahat berbunyi  semua siswa keluar kelas dan berpencar ke tujuannya masing-masing. Sasi dan Ais seperti biasa ke kantin untuk menikmati mie ayam pak ucup. Setelah memsiesan mie ayam mereka mencari tempat yang enak, disekitar mereka banyak cewek-cewek yang juga sedang makan. Tanpa sengaja Sasi mendengar perbincangan mereka tentang seorang cowok, yang dikenalnya.
“eh ternyata si Adist yang anak baru boleh juga tuch dijadiin kecengan” kata salah seorang siswi
“iya bener, keren banget tuch cowok, udah punya cewek belum ya dia?” temannya menimpali
“ahh pokoknya aku harus bisa jadi cewekya” kata siswi itu
Tak lama kemudian Adist ke kantin dengan Fradya, spontan cewek-cewek ribut manggil-manggil nama Adist. Mereka berbondong-bondong menarik tangan Adist. Sasi yang melihat hal itu hanya terdiam tak bisa  bicara. Ia kaget ternyata cowok dingin itu banyak penggemarnya.
Kringgg…kringgg… bel masuk berbunyi kembali semua murid kembali ke kelas masing-masing begitu pula Sasi dan Adist. Pelajaran matematika dilanjutkan, hingga waktu pelajaran berakhir. Siswa-siswi bubar keluar dari kelas dan bergegas pulang. Tapi ada beberapa cewek centil yang datang dan mengajak Adist pulang bareng, tapi Adist menolak dan berkata bahwa ia pulang dengan Sasi. Akhirnya para cewek-cewek itu ber “yahh” ria karna kecewa. Adist dan Sasi pulang bareng,mereka dijemput pak acung supir Sasi.
___SSS___
Dirumah Sasi
“gimana Adist hari pertama disekolah?? ” tanya bunda ketika Adist pulang
“baik tante” jawab Adist singkat
“ya sudah baguslah,pasti mama kamu senang,sekarang Adist dan Sasi makan dulu” suruh bunda
“iya bundaku sayang” jawab Sasi
Setelah makan siang  Adist dan Sasi masuk ke kamar mereka masing-masing, dan mengerjakan kesibukannya. Adist sibuk bermain game di laptopnya, sedangkan Sasi sibuk menulis diary tentang hari ini.
“pernah kita jatuh mencoba berdiri
Menahan sakit dan menangis
Tapi arti hidup lebih dari ini
Dan kita mencoba melawan”
Tak lupa lagu Siti Nurhaliza menghiasi kamar Sasi.
Tiba-tiba kedua kamar itu menjadi hening, ternyata mereka berdua tertidur, hingga akhirnya bunda membangunkan mereka ketika sudah menjelang maghrib.  Setelah maghrib mereka makan malam bersama dan kemudian belajar dikamarnya masing-masing.
___SSS___
Kuukkuruyuukkkkkk…….. petok,,petokk suara ayam jantan membangunkan semua manusia dari tidur lelapnya. Matahari muncul memberikan sinar terangnya, burung bernyanyi dengan merdu, embun membasahi rumput, pedagang menjajakan dagangannya. Hari ini hari minggu tak terasa sudah seminggu Adist tinggal dirumah Sasi. Bunda menyuruh Sasi untuk mengajak Adist olahraga keliling komplek, dengan terpaksa Sasi mengajak cowok dingin itu. Mereka lari keliling komplek, tak banyak yang mereka lakukan karna sepanjang jalan mereka hanya diam.
Sasi merasa bosan dengan sikap Adist, tiba-tiba saat sedang melamun Sasi tidak sadar ada motor dibelakangnya dan nyaris Sasi tertabarak motor itu,tapi Adist segera menarik Sasi ke sisi jalan. Sasi pun terkejut dengan kejadian yang baru dialaminya,Adist pun terjatuh ke aspal karna tadi menarik Sasi.
“kamu tuch bodoh ya, ga lihat ada motor??mata kamu ditaro dmana??”kata Adist kasar
“maaf tadi aku lagi melamun.” Jawab Sasi gugup
“ngapain melamun kaya orang stress aja,kalo tadi kamu ketabrak aku harus tanggung jawab sama bundamu” kata Adist sambil memegang kakinya yang luka
“aku bener-bener minta maaf, lagian kamu juga ga usah bentak aku kasar kaya gitu”
“udah bagus ditolongin, malah marah lagi. Dasar ga tau trima kasih” kata Adist
Mereka pun pulang kerumah, Sasi membantu Adist berjalan sampai rumah. Sesampainya dirumah bunda panic melihat kaki Adist yang luka ditambah ketika mendengar cerita tentang kejadian tadi. Adist pun disuruh istirahat sama bunda.
___SSS___
SMA Karya Bangsa
Sekolah gempar ketika anak-anak cewek mendengar berita tentang musibah yang menimpa Adist, apalgi ketika mereka tahu penyebabnya adalah karna Adist menolong Sasi. Mereka semua tambah kesal dengan Sasi.
“sas emang Adist kena musibah karna nolong kamu ya?” tanya Fitri
“iya kemarin aku hampir ketabrak trus dia nolongin aku” kata Sasi
“genk cewek centil mau nengokin dia tuch, kamu tau rumahnya dimana?? Soalnya yang aku tau kamu suka datang bareng dia” kata Fitri
“tau, kan dia tinggal bareng aku” jawab Sasi
“hah??? Dia tinggal bareng kamu??? Ko bisa?” Fitri terkejut
Akhirnya Sasi menceritakan semuanya, dari awal hingga akhir. Bukan hanya Fitri yang terkejut tapi genk cewek centil pun terkejut mendengar hal itu. Mereka semakin cemburu dengan Sasi, karna peluang Sasi untuk dekat dengan Adist makin besar.
___SSS___
Genk cewek centil pun semakin sering membuat rencana untuk mencelakakan Sasi, agar peluang Adist suka dengan Sasi semakin kecil. Tapi dengan rencana genk centil itu justru Adist menjadi pahlawan yang selalu menolong Sasi. Karna itulah akhirnya Adist dan Sasi semakin dekat, mereka tidak saling bersikap dingin lagi,bahkan mereka berdua saling curhat. Benih-benih mulai tumbuh seiring berjalannya waktu ditengah kebersamaan mereka. Diam-diam Adist menyukai sosok Sasi yang sederhana dan sabar, begitupun seBaliknya Sasi juga menyukai sosok Adist yang misterius tapi pahlawan baginya. Tapi maklum mereka sama-sama malu.
___SSS___
Dua tahun kemudian
Tanpa terasa tiga tahun Adist melalui waktu bersama keluarga Sasi. Perasaan yang ada dalam hati Adist semakin tumbuh,namun seminggu lagi perpisahan kelulusan akan berlangsung. Setelah itu Adist akan kemBali ke Bali dan melanjutkan kuliah ke jepang. Itu artinya Sasi tidak akan bertemu dengan Adist lagi. Sasi mempersiapkan kenang-kenangan untuk Adist, begitu juga dengan Adist ia mempersiapkan kado istimewa untuk perpisahannya dengan Sasi. Adist pun berencana untuk mengungkapkan perasaannya pada Sasi, agar kelak tidak ada penyesalan dalam dirinya.
___SSS___
Perpisahan tiba , acara disekolah begitu meriah semua murid menikmatinya dengan suasana senang. Tapi tidak dengan Adist dan Sasi, mereka justru sedih karna akan berpisah. Setelah acara selesai Adist meminta Sasi untuk datang ke taman, sebagai perpisahan dan ucapan terima kasih. Sasi datang memenuhi permintaan Adist,setelah sampai taman mereka berdua terdiam.
“Sasi memulai pembicaraan, hati-hati ya Adist smoga kamu sukses” kata Sasi
“trima kasih Sasi, smoga kamu juga sukses” jawab Adist
Mereka saling terdiam, tiba-tiba Sasi memberikan kotak kecil untu Adist sebagai kenang-kenangan. Setelah dibuka ternyata isinya jam tangan dan bingkai kecil yang tertutup. Sasi melarang Adist membuka bingkai itu. Adist pun memberikan kotak kecil yang ternyata isinya kalung putih berinisial AS. Sasi memakai kalung itu, dengan bahagia. Tak lama kemudian Adist berkata :
“Sasi aku suka sama kamu sejak awal kita kenal, tapi aku masih belum bisa menghilangkan rasa traumaku tentang cewek,karna dulu aku pernah disakitin.tapi setelah kenal kamu aku ngerasa kamu beda, walaupun kamu galak, cerewet, pemarah,dll. Aku tetep suka sama kamu, dan aku harap kamu bisa ngerti itu. Bentar lagi aku pergi jauh dan ga tau kapan kembali, aku pingin kamu tunggu aku. Apa kamu mau??” tanya Adist
“Adist jujur walaupun kamu cowok yang dingin,sok cool, kasr,dll.tapi aku juga suka kamu,karna kamu selalu jadi pahlawan untuk aku. Insya allah aku akan tunggu kamu, sampai nanti. Tetap ingat aku, dan jaga jam itu karna nanti kita akan ketemu dengan membawa kado ini masing-masing. Kalo hilang berarti kita tidak bisa bersatu.” Kata Sasi
“baik Sasi akan aku jaga jam dan perasaan ini untuk kamu” jawab Adist
Setelah itu Adist dan Sasi pulang ke rumah, Adist segera merapikan barang-barangnya karna sebentar lagi ia harus kemBali ke Bali. Dan meninggalkan Sasi sendiri. Setelah berkemas Adist segera berpamitan pada bunda Sasi, dan juga pada Sasi. Adist berterima kasih atas kebaikan keluarga Sasi yang mau menampungnya selama tiga tahun. Adist pun pergi meninggalkan rumah keluraga Sasi dan bergegas menuju bandara. Dan terbanglah pesawat yang ditumpangi Adist menuju Bali.
___SSS___
Empat tahun kemudian
“Sasi umur kamu udah 22 tahun kapan kamu mau cari jodoh?” kata bunda
“ihh bunda Sasi ga mau bicarain masalah itu,nanti aja ya kapan-kapan” jawab Sasi
“terpaksa bunda harus jodohin kamu sama anak temen bunda dari luar negri”
“bunda apa-apaan sich emang ini zaman siti nurbaya apa??jodoh-jodohan” kata Sasi
“besok kamu ikut bunda ketemu sama anak temen bunda,harus ga ada enggak” tegas bunda
“terserah bunda Sasi males.” Jawabnya
___SSS___
Besok harinya Sasi dan bunda pergi ke restoran istana nelayan untuk bertemu temennya bunda. Ternyata temennya bunda tidak bisa datang hanya anaknya dan tantenya yang mewakilkan.
“oh jadi ini Sasi yang mau dijodohin sama nuraga?” kata tante Desi
“iya, nuraga mana??” tanya bunda
“nuraga lagi ke toilet sebentar” kata tante Desi
“bunda pokoknya Sasi ga mau dijodohin sama yang namanya nuraga itu” Sasi melawan
“tapi nuraga baik Sasi,kamu cocok sama dia” kata bunda
“Sasi ga mau,, Sasi ga suka, pokoknya Sasi menolak” teriak Sasi
Tiba-tiba cowok yang bernama nuraga itu datang. Ternyata nuraga sudah mendengar perkataan Sasi,karna tanpa sengaja ia menguping.
“ya sudah kalo kamu ga mau terima perjodohan itu, mungkin jam ini lebih baik aku buang” kata nuraga
Sasi menoleh ke sumber suara tersebut, tiba-tiba ia menjerit karna cowok yang bernama nuraga itu adalah Adist, cowok yang masih ada dalam pikirannya.
“bunda aku mau kalo sama Adist,” kata Sasi
“katanya ga mau, ya udah aku cari cewek lain aja” canda Adist
“ya udah kalo gitu cari aja sana, ga usah sama aku” rajuk Sasi
“dasar anak kecil masa gitu aja marah, aku tetep setia sama kamu kok” rayu Adist
Akhirnya perjodohan itu berjalan dengan lancar, Sasi dan Adist hidup bahagia berdua. Kenangan mereka semenjak SMA dijadikan sebagai kisah menarik yang dituangkan dalam tumpahan tinta diatas kertas. Mereka menjadi kisah roman yang ada di zaman sekarang, ohh so sweet. Adist dan Sasi hidup bersama hingga kakek dan nenek, mereka tetap menyimpan jam serta kalung berinisial AS selamanya. Hari itu juga mereka membuat ukiran dipohon yang menjadi saksi kebahagiaan mereka.
Takkan mungkin kita bertahan hidup dalam kesendirian
Panas terik hujan badai kita lalui bersama
Saat hilang arah tujuan kau tahu kemana berjalan
Meski terang meski gelap kita lalui bersama
Pernah kita jatuh mencoba berdiri menahan sakit dan menangis
Tapi arti hidup lebih dari itu dan kita mencoba melawan

AS
ADISTYA PUTRA NURAGA
ANASTASYA SASILIA WULANDARI

___SELESAI___

2 comments:

  1. hmmm.. sikk assik daah mba sobrii .. :)
    waduhh sakingg ngepens ama sii kka, namany mejeng dii cerpen nyaaa mbb .. :D

    ternyata crita roman dii kalangaan anak2 ngg abis2 yaa mbb ,. baaaguus cerpenny ..
    lanjutt yaa mbb !

    ditunngg kelanjutanny , yang laiin ..
    AS .. ntaaar AK ! :) piis ! ^^ v

    ReplyDelete
  2. waduh sapa tuch maksud'a???
    hmm yah begitulah memang cerita roman di kalangan remaja suangat banyak,, termasuk di kalangan teman 2 kita.
    teteh AK untuk saha???? hehehe

    ReplyDelete