"Pesawaaaaaaaaaaaat,, minta uang" teriakku sambil berlari-lari
"Nisaa... ayo pulang, mandi dulu" teriak ibuku
"Eh, aku pulang dulu ya. Nanti kamu samper aku ngaji ya." ucapku
___SSS___
Di pengajian
Bismillahirahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil 'alamin, arrahmanirrahim, maalikiyauu middin, .....
"Ayo siapa yang mau ngaji duluan?" tanya pak ustad
"Aku mau ngaji duluan" sambil mengacungkan tangan
Aku pun mengaji, ayat demi ayat aku lantunkan dengan terbata-bata. Berikutnya temanku mengantri sehabis aku. Waktu sudah maghrib, aku harus segera pulang.
"Gimana, nisa ngajinya? Bisa ga?"
"Tadi kata pak ustad nisa boleh masuk juz amma"
"Anak ibu pinter, harus semangat ya. Nanti ibu beliin hadiah kalo udah ada rezeki"
"Horeee!!!"
"Horeee!!!"
___SSS___
Di rumah Mira
"Aku pokoknya mau jadi dokter aja ya, kamu jadi ibu-ibunya" ucapku polos
"Gamau, pokoknya aku jadi dokter, kamu nanti yang pura-pura mati" kata Mira
"Aaaahh, pokoknya aku yang jadi dokter" aku ngotot
"Yaudah, kita marahan. Aku gamau temenin nisa lagi ah" ucap Mira
Aku sedih mendengarnya, akhirnya aku pulang dengan wajah cemberut. Sesampainya di rumah mbak ni yang biasa mengasuhku bertanya "Loh nisa kok sudah pulang? Katanya mau main di rumah Mira" dengan logat jawanya
"Gamau ah, Mira galak sama nisa, nisa mau main sama mbak Dewi aja"
"Ndak boleh marahan toh nisa, nanti Allah ndak sayang, yuk maafan mbak ni antar"
"Tapi kan dia yang marah duluan mbak, masa nisa yang minta maaf?"
"Gapapa, Allah lebih sayang sama yang duluan minta maaf" ucap mbak ni
Akhirnya aku menuruti perintah mbak ni, aku meminta maaf sama Mira. Dan akhirnya kami bermain kembali, kini giliranku menjadi dokter.
___SSS___
Aku tersadar dari lamunanku, kulihat dua orang anak kecil sedang bermain sepeda. Tiba-tiba memoriku berputar mundur, dan aku mengingat masa dimana aku masih kecil. Tanpa terasa kini aku sudah beranjak dewasa. Tubuhku sudah berubah, pikiranku pun sudah berubah. Kini aku takkan berkhayal jika pesawat akan menurunkan uang, tapi kini aku berkhayal agar hidupku berguna. Kini, aku pun takkan bermain dokter-dokteran lagi karena akan kucapai impianku. Aku ingin melanjutkan study kedokteran. Aku berharap masih ada tempat kosong di Al-Azhar Mesir, Utretch University Belanda, Universitas Indonesia. Sudah cukup waktuku untuk bermain-main di masa kecil, kini aku harus bermain dengan waktu, agar aku bisa produktif dan menghasilkan sesuatu yang berguna untuk umat.
Di kala teman-teman seusiaku sibuk membicarakan fashion, pacar, dll. Disini aku sibuk memikirkann sistem pemerintah yang menyengsarakan rakyat, kini aku berbicara hukum Islam. Dan kelak aku akan menjadi salah satu "agent of change" di dunia. Bismillahirrahmanirrahim
No comments:
Post a Comment