seluruh siswa-siswi SMAIT Insantama dikumpulkan di sebuah ruangan..
ternyata setelah mereka dikumpulkan mereka mendapat berita bahwa akan diadakan acara maha dasyhat(lebbaii..),acara yang baru dilaksanakan pertama kali..
sebuah acara yang mendebarkan yaitu,LDK..
Oh betapa tidak mendebarkan jika acara ini disusun dan dilaksanakan oleh kami..huft..
hmmm bayangkan kami harus berjalan kaki dari Bogor-Cianjur..WHAT????
Oh nooo udah gitu kita juga harus mengumpulkan dana sebanyak 20 juta..Arghhh mungkin gag iia???
mau gag mau kita harus menjalankannya,,siap ga yaaa???SIIAPPPP
Semua peserta sibuk berkeliaran mencari dana kesana kemari (kaya setrikaan aja).
tanggal 6 oktober adalah hari yang bersejarah bagi murid SMAIT Insantama karena pada hari itu acara LDK dilaksanakan,,degdegdeg...
pagi hari buta,saat ayam masih tidur lelap peserta LDK telah bersiap-siap untuk melaksanakn tugas bersejarah..cieellah..
setelah siap kami sholat subuh berjamaah...
lalu kami makan telur rebus sebagai sarapan..
nah berhubung saya sedang malazz jadi kita copy paste ajja dari liputan D'Rise ...
bbuubbayyyy selamat membaca..
Latihan Dasar Kepemimpinan SMAIT INSANTAMA Bogor]
Reportase D’RISE
"Mulai dari rapat pertama pembentukan jabatan, proker, en jobdesc buat kita LDK itu udah dimulai. Coz, penempaan kita buat merencanakan, melaksanakan, en menargetkan hasil tuh dimulai dari titik ituh. Sikap yang ikhlas buat mau diarahkan (dipimpin) en mengarahkan (memimpin), kita semua ngerasain itu. Itu semua proses kita belajar buat jadi lebih baik." (Syifa, siswi SMAIT Insantama).
Fiuuhhhh, capek, itulah yang dirasakan D’RISE dan anak-anak Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT) Insantama Bogor saat menjalani Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada tanggal 6-7 Oktober lalu. LDK ini emang melelahkan, karena mereka harus menaklukkan serangkaian tantangan dan jarak tempuh yang jauhnya sekitar 91 km antara Bogor-Cianjur, wueeehh. Sebagiannya mesti ditempuh jalan kaki alias nyikreuh sekitar 41 km. Bener-bener gokil dan nggak maen-maen nih. Tapi LDK ini sangat mencerahkan lho, sebab berhasil melatih anak-anak Insantama untuk jadi kuat, tangguh, dan sanggup menerjang tantangan. Mereka juga dilatih untuk sabar, mengendalikan diri, memecahkan masalah, bernegosiasi, dan banyak lagi.Reportase D’RISE
"Mulai dari rapat pertama pembentukan jabatan, proker, en jobdesc buat kita LDK itu udah dimulai. Coz, penempaan kita buat merencanakan, melaksanakan, en menargetkan hasil tuh dimulai dari titik ituh. Sikap yang ikhlas buat mau diarahkan (dipimpin) en mengarahkan (memimpin), kita semua ngerasain itu. Itu semua proses kita belajar buat jadi lebih baik." (Syifa, siswi SMAIT Insantama).
Kalau ada acara Award of The Year kategori "Program Sekolah Terdahsyat", LDK SMAIT INSANTAMA kemaren sangat pantas jadi juaranya. Nggak pake sotoy buat GR apalagi kepedean D'RISE blak-blakan kayak gini. Coz, emang ASLI PISAN! Sekian belas taun gitu, D'RISE juga pernah ngerasain jadi anak sekolah. En selama itu pula kita tuh tau, paham, sadar, en yakin (hingga akhirnya bisa menilai) kalo emang belum ada LDK se-syahdu ini di sepanjang peradaban jahiliyyah. Belum sama sekali! Yang sudah-sudah justru semakin menjamurnya program-program yang merusak aqidah en syakhsiyyah (kepribadian) seorang Muslim. So, ini bener-bener THE FIRST banget buat D'RISE nemuin acara LDK yang BARU BISA disebut sebagai LDK. Sou desu nee!
Tadrib al-Qiyadah al-Asaasiyah, begitu LDK kalo diterjemahkan dalam bahasa arab. En sesuai dengan kepanjangannya (Latihan Dasar Kepemimpinan), INSANTAMA bener-bener mengemas gagasannya ini seapik mungkin. Secerdas al-Qur'an yang penuh dengan tuntunan, nggak menghendaki satu pun metodenya tercemar dengan pembelajaran ala kapitalisme. Kagak ada unsur-unsur ngerjain (bikin repot), intimidasi, penekanan mental versi penjajah, teriakan/bentakan, caci-maki, apalagi kekerasan fisik yang menyakitkan en menimbulkan trauma. INSANTAMA memahami benar bahwa hal-hal semacam itu bukanlah pendidikan yang Rasulullah saw. contohkan. Coz, buat mencetak generasi pemimpin haruslah dikokohkan aqidahnya terlebih dahulu. Sehingga nantinya mereka otomatis bisa disiplin untuk senantiasa menaati hukum-hukum syariat dengan penuh kesadaran bahwa kita ini memanglah makhluk Allah Swt. yang wajib memiliki kepemimpinan berpikir Islam, en sikap-sikapnya terjaga. Makanya LDK ini adalah salah satu bentuk pelatihan yang arahannya adalah pendekatan interaktif en learning by doing. Yang harepannya ntar bakal membentuk pribadi-pribadi yang punya motivasi kuat buat SIAP DIPIMPIN en SIAP MEMIMPIN serta BERPRESTASI.
Kegiatan ini baru pertama kali diadakan SMAIT Insantama, dan langsung yang ekstrim. Waaah rekor dong? Woits ternyata mereka nggak puas sampe di situ, mereka berencana untuk mengadakan kegiatan yang lebih ekstrim lagi, tunggu aja tanggal mainnya.
LDK ini bukan hanya diperuntukkan bagi anak-anak pengurus OSIS ajah seperti yang terjadi di sekolah-sekolah lain. INSANTAMA mengadakannya buat seluruh murid yang sekolah di sana. Sebelum anak-anak SMA, anak-anak SMP beberapa waktu yang lalu pun ternyata udah ngegelar LDK-nya duluan. En katanya ampe masuk TV tuh. Hueh, berasa artis dongs! Yah, pokoknya LDK milik bersama! Seluruh anak merasakan pembinaan en dibebani tanggung jawab yang juga sama besarnya. Itu baru namanya adil.
D’RISE mengintili (maksudnya mengikuti) wara-wiri anak-anak Insantama dalam menyelenggarakan kegiatan LDK ini dari awal sampe selesai. D’RISE telah bersimbah peluh bersama mereka (beukh). LDK ini diadakan dan diikuti oleh siswa-siswi SMAIT Insantama kelas 10, mereka adalah para pionir dari angkatan pertama jenjang SMA di Yayasan Insantama Cendekia. Waktu D’RISE pertama kali kenalan dengan mereka, kesan anak ABG yang imut dan lucu langsung kegambar. Tapi ternyata di balik sosok itu tersimpan jiwa-jiwa yang mandiri, karena telah sekian lama dididik dengan aturan-aturan Islam di Pesantren Pelajar Insantama. Buktinya mereka hanya diberi waktu 10 hari untuk mempersiapkan kegiatan itu, dan mampu menyelesaikannya dengan baik. Semua dana yang diperlukan mereka maksimalkan dari fundrising (penggalangan dana) keluar, bukan dari sekolah atau dari orang tua siswa. Sekolah Cuma ngasih dana awal 300 ribu perak., padahal dana yang dianggarkan gede banget lho, sekitar 20 juta perak. Ternyata 2 hari menjelang pelaksanaan kegiatan mereka udah berhasil menggalang dana sebesar 13 juta perak. Fantastis banget kan!
“Kita menggalang dana mulai dari Bogor sampe ke Depok, Kak” kata Azzam, Ketua Panitia LDK waktu kena todong D’RISE. Cowok jangkung imut ini pun mengatakan bahwa LDK ini akan membekas di hati kawan-kawannya.
Kesuksesan LDK ini pun nggak lepas dari campur tangan para pembimbing, Pak Karebet Widjajakusuma. Pada malam sebelum pelaksanaan acara, para pembina mengundang Pak Felix Siauw umtuk ,mendongkrak semangat para peserta. Dengan semangat menggelora, Pak Felix menceritakan riwayat penaklukan Muhammad Al Fatih atas Konstantinopel. Ruaaarr biasa! Pekik takbir membahana dan peserta telah siap untuk “Menaklukkan Cianjur.”
Sejak jam 3 pagi para peserta LDK telah mandi dan melaksanakan solat tahajjud. Selepas subuh para peserta dilepas ke medan juang LDK. Mereka dibrifing untuk bisa menaati aturan dan perintah, serta menjaga kesatuan tim. Salah satu aturan yang harus mereka taati adalah mereka harus minum hanya seteguk air, atau paling banyak dua teguk sekali minum. Nahloh! Pukul 04.50 WIB kami semua udah ada di lapangan buat apél. Sambutan dari Bapak Ir. Imam Bukhoiri STP (Kepala SMAIT INSANTAMA Cendekia), Bapak Muh. Adhi Maretnas (Wakil Ketua Yayasan INSANTAMA Cendekia), lalu doa yang dipimpin sama Mudir (Pembina), berlangsung dengan khidmat. En akhirnya pukul 05.00 WIB kami siap melangkahkan kaki memulai LDK, menuju Pos 2.
Pos kedua terletak di Villa Indah Pajajaran kota Bogor (pos pertamanya kampus Insantama), kediaman Pak Rokhmin Dahuri, mantan Menteri kelautan dan Perikanan RI. Dari kampus Insantama para peserta jalan kaki menuju pos kedua ini. D’RISEr tau ga, beliau adalah sosok yang jujur yang kemudian menjadi korban sistem kapitalisme karena kejujuran beliau. Nah, para peserta LDK mendapat tugas untuk mewawancarai beliau untuk mengungkap kekuatan dan keteguhan beliau. Namun sayangnya Pak Rokhmin sedang ada tugas ke Batam, maka beliau digantikan oleh isterinya, Ibu Evi Rokhmin Dahuri. Woits jangan salah, di belakang seorang suami yang kuat tentunya ada seorang istri yang juga kuat dong. Para peserta LDK banyak mempelajari keteguhan Pak Rokhmin dan Ibu Evi dalam menghadapi masa-masa sulit itu.
Dari kediaman Pak Rokhmin, rombongan yang berjumlah 75 orang (30 siswa, 25 siswi, dan 20 staf pembina) ini melanjutkan perjalanan menuju pos ketiga di Sumber Karya Indah (SKI) Tajur, di Jalan Raya Katulampa kota Bogor. Di sana para peserta mendapat tugas yang lagi-lagi bikin puyeng, ngitungin ikan yang ada di kolam besar SKI (euleuh). Haduh, D’RISE yakin yang punya SKI aja nggak pernah ngitungin ikannya ada berapa. Tapi pastinya ilmu pengetahuan punya jawabannya. Lha wong jarak bumi-matahari aja bisa diitung.
Hari terus beranjak siang, cuaca ekstrim yang tengah menggantang Indonesia memanaskan suasana. Namun dengan semangat menggebu dan tekad masa muda yang pantang menyerah para peserta tetap melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya di Bendung Katulampa. Sesampainya di sana, Pak Haji yang telah turun-temurun mengawal bendung Katulampa memberikan presentasi tentang sejarah bendung yang selalu kena getahnya kalo Jakarta dan Depok kena banjir, padahal dia nggak pernah makan nangka. Emang malang nasib si Katulampa. Oia, Pak Haji juga ngasih tau kalo kita nyebut “bendungan” itu salah, yang bener tu “bendung”. Oh gitu ya, Pak!
Cuaca emang lagi ekstrim banget lho. Masa dari panas tiba-tiba mendung datang, awan makin berat dan terus berat. Tapi awan hitam itu nggak menyurutkan langkah para peserta untuk terus maju. Pantang mundur bleh!! Mereka terus melangkahkan kaki menuju pos selanjutnya. Setelah beristirahat sejenak di pos bayangan, sampailah mereka di masjid Sayyida Chadija, dekat jalan tol Jagorawi. Di sana rombongan menunaikan solat zuhur dan mengumpulkan tenaga. Tapi tiba-tiba tetes air hujan mulai berjatuhan, terus jadi deras. Dari sana rombongan naek angkot carteran menuju pos keempat di Radio Wadi FM di bilangan Gadog kota Bogor. Hujannya deras.
Di Wadi FM para peserta mendapatkan pembekalan tentang bisnis media terutama radio. Bapak Habib Bagir Shahab, Direktur Wadi FM, memberikan penjelasan dengan antusias. Bahkan beliau menawarkan para peserta untuk turut siaran di radio Wadi FM lho, sayangnya lagi mati lampu (euleuh lagi). Hujan lebat masih terus menemani rombongan, terpaksa deh harus pake jas ujan seragam yang warnanya putih-putih… hihihi, mirip poling (pocong keliling). Dari sana rombongan melanjutkan perjalanan menuju masjid At Ta’awun puncak. Perjalanan lumayan jauh lho.
Menjelang isya, rombongan tiba di pos keenam di Masjid At Ta’awun, Puncak, kabupaten Bogor. Karena dalam safar jadinya solat magrib dan isya dijama’. Pada pos keenam ini peserta ditugasi untuk mengungkap bagaimana kesuksesan masjid At Ta’awun dengan visi misinya kepada imam besarnya, KH. Asep.
Awan mendung menaungi langit gelap. Rombongan melanjutkan perjalanan menuju titik selanjutnya, tempat perhentian terakhir, pos ketujuh, Pesantren Enterpereneur Miftahul Falah di Kampung Cibadak, Kabupaten Cianjur (perasaan nama Cibadak banyak banget, di kampungnya D’RISE juga ada Cibadak. Yang langka cuman Chicago, hehe). Anak-anak cowok mesti rela jalan kaki dari At Ta’awun sampe sebuah pos bayangan di pertigaan jalan menuju Cianjur, sejauh kira-kira 2 jam perjalanan jalan kaki. Sementara anak-anak cewek naik kendaraan ke sana. Di sinilah kesabaran mereka diuji, anak-anak cewek mesti sabar nungguin anak cowok, dan anak cowok mesti sabar melangkahkan kaki meraih anak cewek (beukh romantis).
Di pertigaan itu Ust. Basith dari pihak pesantren telah menyiapkan kendaraan berupa angkot untuk anak cewek, dan mobil bak terbuka untuk anak cowok (yang cowok lebih macho kendaraannya). Jalur yang dilewati menuju pesantren adalah jalur yang nggak biasa, jalannya jelek, gelap, di kanan kiri rimbun dengan semak dan pepohonan, berkelok-kelok pula, malah katanya suka ada rampoknya lho. Hiiii. Tukang angkot aja nggak berani kalo lewat situ sendirian, mesti ada konvoy yang rame baru berani. Semua orang ketiduran, kecuali supir, kalo supir nyetir sambil tidur kan berabe. D’RISE aja ketiduran, saat bangun dan mengintip keluar ternyata kegelapan masih membayang, dan kendaraan masih terguncang kerikil tajam (mantab). Akhirnya merem lagi, pas melek ternyata masih sama.
Setelah perjalanan yang terasa jauuuuhhh banget, akhirnya sampailah rombongan di suatu tempat yang ketika itu belum jelas ada di mana, abisnya gelap banget. Yang pasti masih dikelilingi batang-batang pohon dan tanah perbukitan. Anak cewek ditempatkan di sebuah rumah yang cukup luas bersama dengan pembimbingnya, dan anak cowok ditempatkan di sebuah masjid tak jauh dari sana. Itu sekitar jam 1 pagi lho, para peserta udah pada tepar di bak belakang mobil, pada kemasukan angin (masih mending daripada kemasukan setan), mata ngantuk, menggigil, perut kelaparan, pokoknya kondisi berat deh. Tapi alhamdulillah di masjid dihidangkan makanan yang menggugah selera di atas nampan, maknyos. Abis itu pergi ke pulau mimpi.
Ayam berkokok di pagi buta, ketika sinar matahari menyeruak barulah semuanya kelihatan jelas. Keindahan alam ciptaan Allah telah membuai mata semua peserta LDK. Ternyata Pesantren Enterpreneur Miftahul Falah terletak di suatu tempat yang dikelilingi gunung, salah satunya Gunung Gede. Subhanallah, luar biasa.
Acara pagi dimulai dengan olah raga push up (sebenernya dihukum, tapi sekalian olah raga, hehe). Kemudian disusul dengan tracking menyusuri puncak bukit milik pesantren yang luasnya 20 hektar lho. Para peserta diberi tugas untuk mewawancarai para santri, penduduk, pengajar, sekaligus pimpinan pesatren Miftahul Falah yaitu Ust. Purnomo. Beliau dengan senang hati menjelaskan berbagai hal. Terungkaplah sejarah, dan perjalanan kiprah pesantren. Yang nggak kalah asiknya adalah menikmati degan bersama, airnya seger banget. Menjelang sore, rombongan berpamitan dengan staf pesantren seiring dengan berakhirnya kegiatan LDK. Selepas Isya rombongan telah tiba kembali di kampus Insantama dan menjalani upacara penutupan. Di kampus para peserta disambut oleh adik kelas mereka yang masih SMP dengan kalungan sarung (bukan kalungan bunga, hehe). Fiuuhh emang melelahkan, tapi mencerahkan. D’RISE ngerasain sendiri lho capeknya nguntit mereka. Pokoknya ini LDK anak SMA TERDAHSYAT.!! Jempolan lah!!
Kegiatan LDK ini adalah bagian dari visi misi Yayasan Insantama Cendekia untuk mencetak generasi Islam yang unggul, cerdas, dan terdepan. Yang paling penting adalah memiliki kepribadian Islam. SMAIT Insantama adalah sebuah sekolah yang memadukan sains, tsaqofah Islamiyah (wawasan Islam), dan Shyakhshiyah Islamiyah (kepribadian Islam). Sistem boarding schoolnya akan membentuk generasi Islam yang tangguh dan berada di garis depan. Kampus SMAIT Insantama beralamat di Jalan Hegarmanah IV Gunung Batu, Bogor Barat, Kota Bogor. Bravo!!!]
semoga anda terhibur...
ReplyDelete