Hening sempurna
mentari menatap bumi
mampu mendamaikan hati.
Mengurai sepi agar bermimpi
menembus masa kanak-kanak dan usia senja
lalu mampu menelikung sukma.
Kabut dan hujan menunggu
awan. angin, dan matahari menanti senja
menjerat sedih kala menghitung air jatuh satu-satu.
Mimpi mengikuti bayangan
mata terpejam, angan terbang kala menjalani takdir
malam berhenti mencari dan menanti nurani.
Tubuh dingin dan menggigil
tenggelam di dunia yang hilang
waktu menunggu dan ikut pulang.
Semburat mentari, silhuet senja hijau keemasan
menghantarkan angan dan syukur
kepada pemilik tahta yang tak terukur itu.
By : Islisyah Asman
No comments:
Post a Comment