Bersama
SAGACIOUS, Kuraih Gemilang Impian!
Malaysia
kutaklukkan!
Sobrina
Fitriyah Ch
“Dan
seperti sebelumnya, detik waktu yang berputar bersama kalian adalah hal yang
sangat berharga di hidupku. Seperti tetesan embun di padang rumput, tak henti
memancarkan butiran bening, bagaikan matahari tak henti memberikan sinarnya.
Dan kini aku sedang mencari warna-warna di tengah hitam dan putih.”
Minggu,
18 Juli 2010
Resmi
menjadi anggota di SMAIT Insantama dan Islamic Boarding School. Ada yang aku
lupa, aku pun resmi menjadi angkatan pertama di sekolah tersebut. Angkatan
pertama? Ga punya kakak kelas, dan harus jadi kakak kelas? Sungguh pengalaman
luar biasa. Pada awalnya aku tak pernah absen meneteskan air mata. Sungguh aku ingin bersama orang tuaku. Demi
baktiku pada keduanya, aku ikhlas menjalani ini semua dan memberikan yang
terbaik.
LDK
Bogor-Cianjur, 6-7 Oktober 2010
“
Kalian harus bisa mencari dana 20 juta dalam seminggu” ucap Mr. Karebet
20
juta seminggu? Apa mungkin, uang jajan aja 200 ribu per bulan. Jika kita yakin
maka kita bisa. “Baiklah aku yakin” ucapku penuh tekad
Pagi
buta kami sudah bersiap melakukan perjalanan panjang dan menantang. Kami akan
menaklukan kota Cianjur dengan berjalan kaki. Jalan kaki Bogor-Cianjur, APAAAA??
Sekali lagi aku berfikir ini adalah LDK yang “gila”. Bayangkan berjalan kaki
dari Bogor-Cianjur menempuh jarak 95 km. Mau jadi apa kakiku? Apakah tak ada
lagi ide yang lebih baik dari ini?? ( aku meratapi nasib -_-“ ). Kita lihat
kelanjutan kisah ini. Apakah mereka berhasil menaklukkan Cianjur?
“
Pada suatu pagi yang cerah, 6 Oktober 2010 angkatan pertama SMAIT Insantama
bergegas mempersiapkan sebuah perjalanan panjang, “Taklukkan Cianjur”. Setelah
berbagai proses mulai dari pembuatan proposal, pencarian dana, dan berjalan
kaki menuju Cianjur. Dengan sukses kami lalui, dan hal yang tak akan pernah aku
lupa adalah saat berjalan di tengah hujan deras yang membasahi kaki bumi, saat
itulah aku merasakan masa-masa kecilku kembali lagi. Tak kusangka langkah-langkah
kecilku membawaku meraih tujuan kami yaitu Cianjur. Alhamdulillah aku berhasil
menaklukkan Cianjur. Ini nyata, ini bukan mimpi, dan ini bukanlah ide gila. Aku
mulai menyadarinya, inilah sesuatu hal yang sangat berharga yang kelak akan ku
rindukan. Bukan hanya perjalanan sia-sia, perjalanan yang penuh makna ini, akan
membawa kami menjadi sang pemimpin masa depan. Karena seorang pemimpin harus
memiliki fisik yang kuat juga.
LKMM
Pamijahan, 10-12 Oktober 2011
Semangat
kami terus membara, tak hanya sampai LDK “Taklukkan Cianjur”, kini aku tak
hanya sendiri. Hadir di tengah-tengah kami angkatan kedua. Angkatan yang kelak
akan mengikuti dan melanjutkan tapak perjuangan kami. Tanpa hilang kobar
semangat, kami pun merancang sebuah kegiatan yang akan mengasah jiwa
kepemimpinan kami.
Latihan
Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Menegah, menjadi seorang problem solver.
Melakukan penelitian dan pemecahan masalah pada suatu wilayah. Ya, inilah salah
satu langkah kecil kami untuk menyongsong mimpi menjadi pemimpin. Kamilah sang
pemimpin, kamilah agent of change, dan kamilah pejuang tegaknya daulah
islam di muka bumi.
Wahai
ayah, wahai ibu, tak peduli kami berbeda, tak peduli mereka berkata apa, tak
peduli kami terasing. Tapi, nantikanlah kami yang kelak akan memimpin dunia
dengan cahaya Islam. Membawa kesejahteraan bagi seluruh umat. Inilah kami sang
calon pemimpin masa depan. Allahu Akbar!!!
2
tahun kemudian
Tak
terasa sudah 2 tahun aku berada di sekolah ini, LDK Cianjur, LKMM Pamijahan.
Dan kini memasuki tahun ketiga aku berada di sekolah luar biasa ini. Detik demi
detik aku menikmati proses ini. LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen
tingkat Akhir), program yang sudah kami persiapkan sejak beberapa bulan yang
lalu. Menyebarkan proposal, presentasi di hadapan orang besar, berjualan,
nonton bareng, berjualan hewan kurban, dll. Hal yang tak henti kami lakukakan
demi mendapatkan dana sebesar 120 juta untuk kegiatan ni. LKMA goes to
Malaysia, kegiatan finishing yang amat SAGACIOUS nantikan. Bukan karena
Malaysia, tapi karena proses menuju Malaysia ini yang akan mematangkan kami.
Bagi kami Malaysia adalah bonus dari seluruh proses ini. Suka duka kami jalani
bersama, ketika dana 120 juta yang kami miliki kami kembalikan, dan kami harus
berjuang mendapatkan dana kembali dalam waktu 1,5 bulan. Apakah kami menyerah?
TIDAK, karena sejak kami mengatakan akan menaklukkan Malaysia sesunggguhnya
Malaysia sudah kami taklukkan.
Ahad,
25 November 2012
Inilah
hari yang aku nantikan mungkin lebih tepatnya kami SAGACIOUS. Bermacam-macam perasaan,
ada yang tidak sabar melihat negeri jiran, ada yang deg-degan naik pesawat
terbang, ada yang bersemangat menyambut universitas di Malaysia, dll. Dan satu
hal yang membuat kami semakin yakin bahwa Allah selalu menolong hamba-Nya, yang
menolong sesamanya. Dana 120 juta yang sudah kami kembalikan tergantikan dengan
dana 180 juta. Hari ini Soekarno Hatta Internasional Airport penuh sesak
oleh kami angkatan pertama SMAIT Insantama.
Pesawat
Lion Air JT 0280 tujuan Kuala Lumpur. Ya, itulah pesawat yang akan
kami tumpangi, bayangkan berada di dalamnya dengan seluruh teman se-angkatan.
Bahagia satu kata yang mewakili seluruh perasaan tak terucap. Akhirnya tiba
juga di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), setelah itu kami naik
aerotrain menuju bandara utama. Disana kami disambut oleh orang tuaku,
Mama Raihan, Ust. Syamsul dan keluarga, dan beberapa mahasiswa Universiti Malaya.
Tak
lama berselang kami dibawa menuju kolej 10 Student Exchange
Dormitory “Tun Ahmad Zaidi Residential College”. Tempat kami tinggal
selama seminggu ke depan. Kami diberikan kamar 2 orang satu kamar, dan rekan
kamarku adalah Fauziyah. 07 adalah nomor kamar kami, tepat di depan kamar kami
dihuni oleh student exchange dari Cina. Tanpa berbasa-basi lagi rupanya
rasa lelah tak mau bersahabat dengan keadaan. Aku ingin merebahkan tubuh ini
tapi, aku masih harus mempersiapkan penampilan untuk presentasi esok hari.
Kupaksakan tubuh ini agar mau sedikit bersahabat. Karena kami pendatang baru,
jadi aku cukup kesulitan mencari air mineral, rupanya disana menggunakan mesin
pengisi air, senyumku mengembang lebar hingga ajeng mencobanya. tak lama senyumku menghilang karena kita harus memasukan koin 10 sen untuk mengisi air, sayangnya saat itu aku tidak
memiliki sen. Apakah aku harus mati kehausan?? Adakah yang berbaik hati. Mungkin Allah mendengar doa aku dan Ajeng, tiba-tiba Ahmad bertanya "ada sennya ga?" ya aku hanya tersenyum menggeleng. Tiba-tiba ia mengeluarkan uang 10 sen dan 2 koin 20 sen. "ini!" ucapnya sambil menyerahkan uang. Sungguh ia berbaik hati memberikan sen kepada aku dan
ajeng, dan akhirnya dahaga terlampiaskan, kami bagaikan ikan yang dilempar ke dalam kolam (Heheheh). Akhirnya aku kembalikan uang 40 sen sisanya (harusnya aku ambil aja untuk ngisi 4 botol lagi ^^). Waktu menunjukan pukul 11.00 waktu Malaysia, setelah beberapa lama
latihan presentasi rupanya hanya sampai disini kekuatanku. Ya, baiklah ini
waktunya mengakhiri latihan presentasi, aku perlu mengisi energy untuk hari
esok.